JABAR EKSPRES – Sebuah insiden mengerikan melanda Florida, Amerika Serikat, yakni seorang pria bersenjata melancarkan serangan mematikan di sebuah toko.
Insiden ini mengakibatkan tiga korban tewas yang semuanya berkulit hitam.
Pria bersenjata tersebut akhirnya mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri setelah terlibat dalam perselisihan dengan pihak kepolisian.
Berdasarkan keterangan dari pihak berwenang, penembakan ini disebabkan oleh kebencian rasial yang mendorong pria bersenjata tersebut untuk melakukan aksi keji tersebut.
BACA JUGA: Ukraina Klaim Berhasil Serang Pangkalan Militer Rusia di Krimea
“Dia menargetkan sekelompok orang tertentu dan itu adalah orang kulit hitam. Itulah yang dia katakan ingin dia bunuh. Dan itu sangat jelas,” kata pihak kepolisian setempat, dikutip oleh JabarEkspres.com dari TRT World.
Kepolisian setempat menjelaskan bahwa penembak, yang identitasnya masih belum terungkap, memasuki toko Dollar General dengan mengenakan rompi taktis dan membawa senjata berupa senapan model AR serta pistol.
Sebuah manifesto yang ditemukan oleh keluarga pria bersenjata tersebut hanya beberapa saat sebelum serangan menggambarkan ideologi kebencian yang sangat mengganggu.
Menurut sumber, setidaknya salah satu senjata yang digunakan oleh penembak memiliki gambar swastika yang digambar secara manual di permukaannya.
BACA JUGA: Taiwan Deteksi Ada Pesawat Tempur China Masuk ke Zona Pertahanan
Kejadian tragis ini berlangsung di dekat kawasan Universitas Edward Waters, sebuah perguruan tinggi bersejarah yang banyak dihadiri oleh mahasiswa berkulit hitam di bagian selatan Amerika Serikat.
Biro Investigasi Federal (FBI) telah mengambil alih kasus ini dan akan menyelidiki penembakan ini sebagai kejahatan rasial.
Sherri Onks, agen khusus dari FBI di Jacksonville, mengonfirmasi bahwa investigasi dalam skala besar akan segera dilakukan untuk mengungkap latar belakang dan motif dari penembakan ini.
Sementara itu, Gubernur Florida Ron DeSantis dengan tegas mengutuk aksi penembakan ini sebagai tindakan yang sangat mengerikan.
BACA JUGA: Intensitas Serangan Drone Terhadap Moskow Meningkat dalam Eskalasi Konflik Ukraina-Rusia
Dalam pernyataannya, ia menyebut pria bersenjata tersebut sebagai “bajingan” dan mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian tragis ini.