BRT dan SPKLU Diresmikan, Ridwan Kamil Sebut Mampu Tekan Polusi Udara

JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan lokasi pemberhentian Bus Rapid Transit (BRT) dan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di IKEA Kotabaru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Ridwan Kamil mengatakan, selain BRT, dan SPKLU, pihaknya juga meresmikan peluncuran 20 bus listrik bantuan dari Kementerian Perhubungan.

“Inilah masa depan, bahwa transportasi masal di Jawa Barat khususnya bus akan berbasis listrik. Butuh waktu, tapi kita menuju ke sana,” kata Kang Emil sapaannya di IKEA Kotabaru Parahyangan, KBB, Minggu (27/8/2023).

Menurut dia, dukungan terhadap kendaraan listrik dilakukan untuk mengikuti kebijakan kota-kota modern di dunia yang ingin mengurangi polusi udara serta menerapkan kebijakan rendah emisi.

BACA JUGA : Ridwan Kamil Umumkan Status Darurat Sampah di Bandung Raya

Selain itu, pengoperasian bus listrik merupakan solusi atas dua masalah di Bandung Raya, polusi udara dan kemacetan. Dia menuturkan dua masalah ini disebabkan tingginya aktivitas kendaraan pribadi.

“Ini untuk mengkonversi pergerakan warga di Bandung Raya. Nanti digabungkan dengan penguatan berbasis lainnya, dan akm mengkonversi 14 persen warga yang menggunakan kendaraan umum menjadi 50 persen dalam hitungan 10-15 tahun,” katanya.

Ridwan Kamil menjelaskan, 20 bus tersebut hanya baru dioperasikan di rute Padalarang-Leuwi Panjang.

“Rute ini baru Padalarang-Leuwi Panjang, untuk mencapai impian penggunaan listrik membutuhkan kurang lebih Rp100 Triliun untuk mewujudkannya,” paparnya.

“Tapi kalau tidak dilakukan, misalkan kita tidak berihktiar. Dalam Hitungan 7 tahun keluar rumah sudah macet total. Jadi ini adalah upaya dari kita,” tambahnya.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat A Koswara mengatakan saat ini Pemprov Jabar tengah mendorong pembenahan transportasi publik berbasis listrik dimulai dari Bandung Raya.

BACA JUGA : Dampak Kemarau Panjang, Bahan Pokok di Kota Bandung Merangkak Naik

Ia mengungkap, BRT ini akan melayani 5 koridor di mana salah satu armadanya menggunakan bus listrik.

“Salah satu koridornya Bandung Barat, untuk tarifnya sendiri sebesar Rp4.500, dan kita juga namakan bus ini dengan singkatan Jawa Barat yaitu Bagja,” ungkapnya.

Menurut Koswara, Setelah BRT, Cekungan Bandung rencananya akan terintegrasi dengan kereta lintas rel terpadu (LRT). Adapun rute yang sudah disepakati yaitu mulai dari Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan