Pada umumnya, penyebab utama terjadinya hal tersebut karena percikan api yang dihasilkan oleh busi tidak mencukupi untuk memicu pembakaran di dalam mesin. Artinya, itu tanda bahwa busi harus segera diganti.
Performa Mesin Menurun
Kondisi busi yang aus dapat mempengaruhi performa mesin sepeda motor secara keseluruhan seperti penurunan tenaga atau sulit berakselerasi dengan cepat.
Selain itu, mesin juga mungkin terasa lebih lemah saat menanjak atau saat berakselerasi di kecepatan tinggi. Hal ini terjadi karena terdapat perubahan jarak antara elektroda dan massa (ground) pada busi.
Boros Bahan Bakar
Konsumsi bahan bakar meningkat tanpa alasan yang jelas, adalah salah satu indikasi bahwa busi sudah tidak layak digunakan. Ketika busi mengalami keausan dan menghasilkan kondisi misfire, membuat proses pembakaran tidak sempurna. Banyak bahan bakar yang terbuang sia-sia saat kondisi tersebut terjadi, pada akhirnya akan menyebabkan endapan kotoran terbentuk pada ujung insulator busi atau elektroda.
Untuk perawatan busi, sebaiknya mengacu pada interval penggunaan yang ideal, yaitu setiap 8 bulan atau setelah menempuh jarak 8.000 km, tergantung pada mana yang tercapai lebih dulu. Kemudian sebagai perawatan dan pemeliharaan pastikan selalu menggunakan bahan bakar dengan menggunakan oktan sesuai anjuran pabrikan yaitu RON 90.
Lakukan pemeriksaan dan penggantian secara berkala sesuai jadwal perawatan pada filter udara atau air cleaner. Pastikan menggunakan busi dengan ukuran dan rentang yang sesuai dengan rekomendasi yang ditetapkan. Apabila melakukan pembersihan sendiri maka gunakanlah sikat kawat dengan catatan bersihkan di ujung ulir bagian atasnya saja.
Lakukan perawatan dan pemeriksaan rutin sepeda motor secara berkala di bengkel resmi atau AHASS untuk memastikan kendaraan yang kita gunakan tetap dalam kondisi yang prima dan aman saat dikendarai.(*)
Baca juga: Chery Omoda 5 EV Siap Bersaing dalam Dunia Mobil Listrik Indonesia!