Menurutnya, para dai memiliki tanggung jawab untuk membimbing umat dalam berpolitik sehingga perbedaan pilihan politik tidak mengakibatkan perpecahan.
Dia menjelaskan bahwa perbedaan pilihan politik muncul karena pertimbangan kemaslahatan yang berbeda.
Beberapa orang percaya bahwa calon A sebagai presiden akan membawa manfaat, sementara yang lain percaya bahwa calon B sebagai presiden akan lebih bermanfaat.
“Oleh karena itu, semua pihak harus memahami bahwa orang lain memiliki pilihan politik yang berbeda dan kita tidak boleh mengaitkannya dengan iman atau keislaman seseorang,” jelas Gus Faiz.
Dengan demikian, peran para dai dalam politik adalah penting, tetapi harus dijalankan dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab untuk memelihara ukhuwah (persaudaraan) dan persatuan umat.
Dalam konteks Pemilu dan suasana politik, para dai harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang mendukung keutuhan masyarakat dan tidak memecah belah berdasarkan identitas politik.