JABAR EKSPRES – Kebakaran yang terjadi di areal Tempat Pembuangan Sampah Akhir atau TPA Cibeureum Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang baru-baru ini, tengah menyulut kekawatiran warga.
Demikian, pengakuan serupa diungkapkan oleh Kasubag TU TPA Cibeureum Sapna Sukarsa. Dirinya khawatir dengan banyaknya asap yang muncul akibat sampah yang terbakar di areal TPA Desa Cibeureum Wetan, tepat di kaki Gunung Tampomas Sumedang, Jum’at 25 Agustus 2023.
“Saya merasa khawatir apinya sampai merambah ke hutan, kemarin sudah berupaya melakukan pemadaman oleh petugas Damkar dengan dibantu kelompok pecinta alam yang ada di sini, pemadaman tiga kali ke sini,” Kata Sapna.
BACA JUGA: Si Jago Merah Hanguskan Kebun Bambu di Sumedang, Warga Terpaksa Dievakuasi
Terlebih, Sapna menyebut, bahwa kemunculan kepulan asap akibat sampah yang terbakar sudah berlangsung selama sepekan terakhir.
“Ini sudah berlangsung seminggu ini,” singkatnya.
Menurut Sapna, kejadian serupa pernah dialaminya sekitar tiga tahun silam, di mana musim cuaca saat itu bertepatan dengan musim kemarau, sama seperti sekarang.
“Mungkin saking panasnya dan adanya aktivitas orang-orang dari luar yang masuk sini,” ucapnya.
Diketahui bahwa TPA Cibeureum sendiri luasnya sekitar 10 hektar. Dalam sehari, sedikitnya ada 17 armada truk yang berlalu-lalang untuk membuang sampah ke lokasi TPA.
“Diperkirakan ada sekitar 130 kubik sampah setiap harinya yang dibuang ke TPA Cibeureum ini,” terang Sapna.
Di samping itu, Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan yang telah melakukan pemantauan ke lokasi membenarkan bahwa di lokasi TPA Cibeureum memang ada tumpukan sampah yang terbakar. Namun demikian, kobaran apinya tidak terlihat.
“Memang ada sampah yang terbakar tapi kobaran apinya tidak terlihat, mungkin di dalam,” terang Indra kepada wartawan di lokasi.
Demikian, sambung Indra, kepulan asap yang ditimbulkan cukup mengganggu lingkungan sekitar. Terkait hal itu, pihaknya pun telah melakukan upaya pencegahan dan pemadaman.
Sebagai sikap kewaspadaan agar api tidak merembet di tengah musim kemarau yang tengah terjadi saat ini.
“Kita lakukan upaya pencegahan dan pemadaman agar tidak merembet apalagi saat ini pada musim kemarau panjang, cuaca panas dan kering,” terangnya.