JABAR EKSPRES – Polemik pembangunan watertank 10 juta liter milik PDAM Tirta Asasta Kota Depok terus menjadi sorotan, bahkan ketua Fraksi PAN DPRD Kota Depok menganggap watertank tersebut sebagai calon musibah.
Ketua Fraksi PAN DPRD Depok, Igun Sumarno mengatakan tangki raksasa milik PDAM Tirta Asasta akan menjadi musibah kemanusiaan terbesar di Kota Depok jika terjadi kebocoran.
Menurut Igun, berdasarkan aduan masyarakat yang tinggal di dekat watertank 10 juta liter milik PDAM Tirta Asasta pembangunan watertank tidak melalui mekanisme yang benar.
“Ternyata pengakuan dari masyarakat setempat, tidak melalui aturan-aturan atau tidak melalui mekanisme yang benar, ada diantaranya masyarakat disitu belum paham. Nah ini mungkin bisa saja ijin lingkungan itu hanya dilakukan pada orang-orang tertentu yang sudah dipersiapkan oleh PDAM,” kata Igun mencurigai.
Jika memang tidak ada ijin lingkungan yang dari masyarakat sekitar watertank, lalu kenapa pembangunan watertank 10 juta liter itu bisa berjalan. “Tanpa ijin mereka tanpa ijin lingkungan kok pembangunan watermark 10 juta liter bisa dilaksanakan,” kata Igun Sumarno.
BACA JUGA: Keluhkan Watertank PDAM Tirta Asasta Kota Depok, Warga Ngadu ke Senayan
Karena jika pembangunan tetap dipaksakan, bisa dibayangkan jika terjadi bencana akan menjadi musibah terbesar di Kota Depok.
“Kalau terjadi apa-apa itu saya kira ini akan menjadi musibah terbesar di Kota Depok. Musibah bisa terjadi kapanpun bisa terjadi. Apalagi yang kelihatan ini calon musibah, ini seperti disiapkan oleh kita,” tukas Igun Sumarno.
Karenanya, sebagai Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Depok dirinya menginginkan saat membangun fasilitas-fasilitas untuk kepentingan publik harus memperhatikan masyarakatnya juga.
“Jangan serta merta bahwa pembangunan itu hanya kebutuhan sehingga tidak mempertimbangkan ke masyarakat-masyarakat di tempat itu,” tegas Igun.
Ketua DPD PAN Kota Depok ini mengungkapkan perwakilan warga dari Perumahan Pesona Depok audiensi dengan Fraksi PAN DPR RI dan meminta Fraksi PAN DPRD kota Depok dapat memberikan klarifikasi kondisi yang sebenarnya terjadi.
Ia pun mengaku sudah konfirmasi ke Dirut PT Tirta Asasta Depok Muhammad Olik Abdul Holik tetapi ditanggapi dengan santai, karena mereka berfikir jika tangki air raksasa itu program pemerintah dan menganggap tidak salah.