“Iya itu karena lalulintas, saya pernah ke camat margahayu, dia kan itu lahannya cuman 1000 hektar, itu 50 persen wilayah lanud sulaiman tingkat kepadatan saat itu 2008 sudah 105 ribu,” kata Asep.
BACA JUGA: Bandung Darurat Polusi Udara!!!
“Dan itu juga kan area lintas dari Soreang, Margaasih, Dayeuhkolot, Kota Bandung kepadatannya itu saya pernah hitung dari Tol Kopo sampai jembatan Katapang Ciparay lebih dari 29 pintu keluar masuk perumahan dan sekolah. Jadi memang emisi gas buang dari kendaraan sangat tinggi,” tutupnya.
Adapun untuk kualitas paling tinggi di Kabupaten Bandung sendiri pihaknya tidak menghitung per desa atau per kecamatan melainkan per zona.
“Jadi kita belum sampai menjangkau uji kualitas sampai ketitik desa tapi zona yang mewakili. Seperti rona awal di wilayah utara selatan, rona industri kita ambil majalaya, terus rona transportasi dan terus rona perkantoran,” ungkapnya.
Selain itu untuk apakah nantinya ada himbauan penggunaan masker, Asep menyebut saat ini pihaknya sudah menyampaikan ke Bupati Bandung dan Kapolda Jabar.
“Iya tadi pak bupati dan pak kapolda menyampaikan itu, tetapi untuk kebijakan normatif nya kita masih menunggu dari pimpinan,” terangnya
“Tetapi tentu kita pernah terbiasa kemana-mana menggunakan masker ya, kita kan punya ukuran yang lebih peduli untuk diri ketika itu situasinya bisa menggunakan itu,” tutupnya. (Agi)
BACA JUGA: Apakah Pemerintah “Serius” Perbaiki Kualitas Udara di Kota Bandung?