JABAR EKSPRES – Fenomena penipuan yang mirip dengan sebuah kisah dalam film dokumenter di Netfilx The Tinder Swindler sedang terjadi juga di Indonesia. Sebanyak kurang lebih 27 orang mengaku menjadi korban dari penipuan ini.
Rata-rata korban merupakan wanita yang memiliki kecerdasan dan kehidupan yang sudah mapan. Bahkan memiliki profesi yang luar biasa. Kerugian akibat penipuan Tinder Swindler di Indonesia ini diperkirakan mencapai Rp3 miliaran.
Pelaku berkenalan dengan para korbannya melalui aplikasi kencan, lalu menjerat para korbannya dengan mengaku mencari wanita yang akan berhubungan serius untuk masa depannya.
Hal ini pula yang membuat para korbannya memiliki karakteristik yang hampir sama yakni, baru bercerai, single parent, atau belum menikah. Rata-rata para korban orang yang haus akan perhatian, depresi dengan masalalunya atau karena dikejar usia yang belum juga menikah, sehingga butuh seseorang yang mau menjalani hubungan serius menuju jenjang pernikahan.
Pelaku dinilai sudah sangat profesional, karena mampu menjerat wanita-wanita cerdas dengan rayuannya. Modusnya adalah dengan menggunakan identitas yang berbeda pada setiap wanita yang menjadi korbannya.
Baca juga : Penipuan Berkedok Kencan, Pelaku Disinyalir Sembunyi di Luar Negeri
Menurut salah seorang korban penipuan Tinder Swindler Indonesia yang berinisial TY, dia mengaku dijanjikan akan dinikahi setelah lama berhubungan via chating. Ternyata janji tersebut juga dilakukan pada para korban lainnya.
“Soalnya, kami kalau bukan sama orang yang serius, enggak akan match. Soalnya dia selalu bilang mau nikahi kami dan terima kami apa adanya,” ujar TY.
Untuk menarik simpati korban, pelaku mengaku memiliki kesamaan nasib yakni membutuhkan seseorang yang mau berhubungan serius.
“Ada yang bilang ditinggal nikah sama istri. Sudah duda karena cerai. Ada yang bilang masih single. Terus (ada yang) mengaku hidup sendiri juga,” tutur TY.
Dia juga menjelaskan modus yang dilakukan penipu Tinder Swindler kepada korbannya termasuk terhadapnya.
Pelaku selalu menghujani korban dengan banyak perhatian dan rayuan, membuat para korban ini sangat percaya bahwa suatu hari mereka akan benar-benar di nikahi.