“Di nasional masih berdinamika, percaya sama saya. Seperti 2019 perjodohannya detik akhir (Capres dan Cawapres). Jadi, media jangan menyimpulkan-menyimpulkan dari sekarang. Berpasangan aja belum, ini masih survei per orangan bukan survei pasangan. Masih jauh dari prediksi takdirnya, ya. Ikuti aja. Saya mah mengalir kalau pintunya terbuka bismillah. Kalau enggak juga tidak masalah,” katanya.
Ia mengaku ditawari sebagai Menteri pada cabinet siapapun nantinya. Meskipun demikian ia tidak mempermasalahkan hal tersebut. Karena, lanjutnya, ia memegang prinsip untuk menjadi manusia yang bermanfaat di mana pun berada.
“Yang keempat ada yang nawarin jadi Menteri, ya siapa pun Presidennya ceunah begitu. Tapi apa pun itu, hidup mah satu, Khayrunnaas anfa’uhum linnaas. Di mana pun kita ditempatkan, manusia yang paling mulia adalah manusia yang paling bermanfaat,” katanya memaungkasi.
Sementara kini, Ridwan Kamil masih menyelesaikan kinerjanya sebagai Gubernur Jabar sebelum memasuki masa purnajabatan pada bulan September 2024 mendatang. berdasarkan pantauan media sosialnya, ia masih aktif mengisi sejumlah kegiatan pada program kinerjanya sebagai pemimpin Jabar. (*)