JABAR EKSPRES – Pembangunan watertank milik PDAM Tirta Asasta Kota Depok saat ini sedang digugat warga, namun PDAM Tirta Asasta mengklaim pihaknya sudah mengantongi izin sehingga pembangunan watertank berjalan.
Menurut Direktur Utama PT Tirta Asasta, Muhammad Olik Abdul Holik mengatakan bahwa PDAM sebelumnya sudah memiliki izin. Mulai dari Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), dan Surat Peryataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL). “Ya sudah ada ijin,” kata Olik saat dihubungi.
Sementara terpisah, Direktur Operasional PT Tirta Asasta, Sudirman mengungkapkan kajian pembangunan water tank kapasitas 10.000 meter kubik atau 10 juta liter yang kini sedang digugat warga.
Menurutnya, pembangunan watertank ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Pihaknya sedang melakukan program berkesinambungan yaitu peningkatan kapasitas instalasi pengolahan air (IPA).
BACA JUGA: Warga Minta Watertank PDAM Tirta Asasta Kota Depok Dibongkar
“Di IPA Legong ini kita ada peningkatan kapasitas yang awalnya 620 liter/ detik sekarang sudah menjadi 1.300 liter/detik. Kalau dihitung-hitung, untuk pelayanan di wilayah timur kita membutuhkan kurang lebih 37.000 meter kubik, kalau dijutakan itu 37 juta liter penampungan yang dibutuhkan untuk melayani masyarakat di wilayah timur IPA Legong,” kata Sudirman.
Diungkapkan, pihaknya mengalami permasalahan dan kendala dalam pelayanan jika reservoir ini tidak dilaksanakan. Pada saat musim banjir menyebabkan kekeruhan mencapai diatas 3.000 Nephelometric Turbidity Unit (NTU), maka pengolahan di PDAM tidak dapat berfungsi.
Kendala yang dihadapi saat banjir bisa mencapai 8 jam dan menyebabkan produksi air untuk pelayanan pelanggan terganggu.
“Ini juga dikeluhkan oleh pelanggan kenapa sih sampai sekarang PT Tirta Asasta tidak mampu mengatasi kendala seperti ini. Ini yang menjadi tujuan kami, jadi peningkatan pelayanan. Peningkatan kontinuitas ini sudah menjadi standar pelayanan minimal kita, ini kinerja kita, pengaliran ini harus 24 jam. Jadi kalau kurang dari 24 jam pengaliran, kinerja kita dinyatakan tidak baik,” katanya.
BACA JUGA: Pembangunan Watertank PDAM Tirta Asasta Kota Depok Digugat Warga, PTUN Bandung Turun Tangan
Saat ini, cakupan pelayanan PDAM Tirta Asasta baru mencapai 16 persen sehingga pihaknya berupaya melakukan pengembangan. Ide kapasitas yang dimiliki pihaknya melalui peningkatan kapasitas IPA ini adalah pengembangan. Terkait dengn reservoir yang disediakan berfungsi untuk penampung dan akan dialirkan ke reservoir-reservoir distribusi.