JABAR EKSPRES – Sampah masih menjadi permasalahan pelik di Kota Depok. Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok bekerjasama dengan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo sebagai solusi pengentasan sampah di Kota Depok, tapi DPRD Kota Depok malah minta kerjasama tersebut dihentikan.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Depok, Edi Masturo mengatakan bahwa sebaiknya kerjasama dengan TPPAS Lulut Nambo dihentikan saja karena sampai saat ini tidak ada kejelasan dari TPPAS Lulut Nambo sehingga Pemkot Depok belum juga bisa mengirim sampah ke sana. Pasalnya, hingga saat ini pembangunan TPPAS Lulut Nambo yang digadang akan mampu mengelola sampah dari Depok, Bogor, dan Bekasi tidak kunjung usai.
“Sampai sekarang belum jadi, padahal kita sudah anggarkan Rp40 miliar untuk biaya tipping fee, dan akhirnya malah menjadi silpa,” kata Edi Masturo.
BACA JUGA: TPA Sarimukti Overload, Bandung Raya Diintai 6 Ancaman
Dia menyarankan agar terus menjalankan program dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pengadaan alat pengelolaan sampah, selulas 1,6 hektar di TPA Cipayung. Kedepan Pemkot juga akan memperluas lahan TPA Cipayung 5 hektar lagi.
“DLHK, sudah komunikasi intens dengan KLHK, daripada kita lempar sampahnya ke Nambo, mending dikelola sendiri di Kota Depok,” kata Edi Masturo.
Sementara itu, kepala TPA Cipayung, Ardan Kurniawan mengatakan, saat ini TPA sudah memiliki langkah jangka pendek dan panjang untuk pengelolaan sampah di TPA Cipayung.
“Jangka pendeknya kami sudah siapkan beberapa titik tempat pembuangan sampah yang baru, setelah dirapihkan TPA Cipayung memiliki lahan baru untuk sampah. Tapi ini hanya sebentar, paling hanya bertahan enam bulan,” tukas Ardan.
Jangka panjang tentu DLHK akan terus menjalankan program dengan KLHK, yang diharapkan mampu mengatasi masalah sampah di Kota Depok. (Mg10)
BACA JUGA: Diduga Cemari Lingkungan, SPBU Sawangan Baru Terancam Tutup