JABAR EKSPRES – Pemenanga acara jalan sehat yang diselenggarakan di Makasar oleh Yayasan Anak Rakyat menuai protes, lantaran pemenang hadiah utama berupa Umroh, tiba-tiba diganti dengan TV dan dispenser lantaran pemenang masih anak-anak dan belum memiliki KTP.
Pemenang bernama Josh alias Rifky yang masih berumur 12 tahun tersebut beruntung nomer pesertanya yang tercabut sebagai pemenang hadiah utama berupa umroh. Namun saat naik keatas panggung, panitia tiba-tiba mengganti hadiah tersebut dengan sebuah TV dan dispenser.
Alasan panitia saat itu adalah, karena pemenang belum memiliki KTP sehingga belum punya hak memilih pada Pemilu 2024 mendatang.
Orang tua korban Indah Astriani yang mengetahui hal tersebut melayangkan protes, terlebih lagi saat melihat anaknya sangat kecewa hingga menangis, hal ini dinilainya tidak adil karena panitia telah merampas hak anaknya.
Baca juga : Ribuan Warga Tumplek Mengikuti Jalan Sehat Asyik Bersama Gerindra
“Kalau alasan anak saya masih kecil dan belum bisa memilih, kan ada saya. Ini jelas tidak adil bagi kami. Anak saya tidak berhenti menangis. Haknya dirampas. Masa hadiah umrah digantikan tivi dan dispenser,” kata Indah.
Penanggung jawab jalan sehat, Susuman Halim yang menanggapi protes tersebut menjelaskan bahwa pemenang hadiah umroh atas nama Josh alias Rifky tidak memenuhi syarat wajib, yakni tidak memiliki E-KTP meskipun sudah memiliki noner induk kependudukan (NIK).
“Salah satunya tidak mengantongi KTP, ada pula yang hadir tapi tidak membawa KTP, ada juga tidak hadir saat diundi, dan ada pula yang hadir setelah hitungan kesepuluh. Jadi kami tegaskan bukan hanya, Josh alias Rifky dibatalkan, ada lima orang lainnya kami batalkan,” tegas Susuman Halim.
Susuman Halim menegaskan bahwa peserta memang diwajibkan memiliki E-KTP sehingga meskipun memenangkan hadiah akan tetap ditolak jika yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan KTPnya.
Baca juga : DAM Dukung Gelaran Jalan Sehat Nusantara 2023 di Kota Baru Parahyangan
“Jadi umroh itu wajib memiliki KTP. Jadi pemenang hadiah umroh yang tidak ber-KTP kami tegas menolak,” kata Susuman Halim.