JABAR EKSPRES – Kejadian mengerikan mengguncang kota Zaporizhzhia ketika sebuah rudal Rusia hantam sebuah hotel pada Kamis malam, 10 Agustus 2023. Dalam serangan tersebut, satu orang tewas dan 16 lainnya mengalami luka-luka. Polisi nasional melaporkan bahwa rudal Iskander menghantam kota ini sekitar pukul 19.20 waktu setempat.
Melansir dari berbagai sumber Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan keprihatinannya terhadap penderitaan yang dialami oleh penduduk kota Zaporizhzhia akibat serangan-serangan rudal Rusia yang terus berlanjut. “Kota Zaporizhzhia telah menderita setiap hari karena penembakan Rusia. Kebakaran terjadi di sebuah bangunan sipil setelah penjajah menghantamnya dengan rudal,” ujarnya kepada Reuters.
Baca Juga: Iran Lakukan Hukum Gantung Terhadap 5 Pria Pemerkosa Wanita
Gubernur Zaporizhzhia, Yuriy Malashko, mengonfirmasi bahwa 16 orang termasuk 4 anak-anak mengalami luka-luka akibat serangan rudal tersebut. Gambar dan rekaman video yang dipublikasikan oleh pejabat setempat menggambarkan pemandangan mengerikan berupa kawah besar, kendaraan yang hancur, dan bangunan berlantai empat yang rusak parah, dengan papan nama Hotel Reikartz terlihat jelas.
Media lokal melaporkan bahwa bangunan yang rusak tersebut merupakan Hotel Reikartz, sebuah hotel terletak di pusat kota tepi Sungai Dnipro. Menurut Denise Brown, Koordinator Kemanusiaan untuk Ukraina, hotel ini digunakan oleh staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjalankan tugas mereka di kota ini. “Saya sangat terkejut mendengar berita bahwa hotel yang sering digunakan oleh personel PBB dan rekan-rekan kami dari LSM yang membantu korban konflik telah menjadi target serangan Rusia di Zaporizhzhia. Saya pribadi telah menginap di hotel ini setiap kali saya berkunjung ke Zaporizhzhia,” ungkapnya.
Baca Juga: Kapal Migran Karam di Laut Mediterania, 41 Orang Tewas
Ini merupakan serangan kedua dalam beberapa hari di Zaporizhzhia yang dilakukan oleh Rusia. Pada Rabu, 9 Agustus 2023, dua perempuan muda dan seorang pria tewas sementara sembilan orang lainnya menderita luka-luka akibat serangan rudal Rusia sebelumnya. Situasi ini semakin menunjukkan eskalasi dramatis dalam konflik yang berkecamuk di wilayah tersebut.