Jabarekspres.com, BOGOR – Seorang Ibu bernama Siti Mauliah warga Desa Cibeteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor berjuang untuk dapat bertemu dengan anak kandungnya.
Hal itu dilakukan bukan tanpa alasan. Sebab, bayi yang saat ini dirawatnya diduga tertukar usai proses persalinan di Rumah Sakit Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor.
Kuasa Hukum Siti Mauliah ,Rusdy Ridho menjelaskan, satu tahun lalu di tanggal 18 Juli klien nya melahirkan dengan cara sesar, namun di hari kedua Kline nya itu memiliki feeling yang berbeda ketika menyusui.
” Hari pertama masih pegang bayi dia melahirkan, kan sesar yah Kemudian pulang, hari ketiga pulang ada suster datang menanyakan gelang, biasanya gelang itu disimpan, ini dikasih, pas kita liat gelangnya itu atas nama pasien yang lain,” katanya kepada media, Jumat (11/9).
Semenjak kejadian itu, Siti Mauliah mencari kebenaran informasi dari pihak rumah sakit, namun tidak ditanggapi, dan RS mengatakan hanya gelang saja yang tertukar.
“Pihak RS bilangnya hanya gelang ,bukan bayinya, kemudian baru 2 bulan lalu saya menjadi kuasa dan saya minta ke rs sentosa untuk tes dna, jadi valid hasil dna itu bukan anak dari ibu siti,” paparnya.
“Jadi sekarang itu yang ada di bu Siti bukan anak dia, bu Siti juga tidak tau keberadaan anaknya ada di mana, bayinya laki-laki, praduganya sama-sama laki-laki juga tertukar,” tambahnya.
Sementara itu, Pihak Rumah Sakit Sentosa yang berada di Jalan Raya Kemang, Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor membenarkan kejadian adanya bayi tertukar.
Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako mengakui bahwa persoalan yang terjadi saat satu tahun yang lalu.
“Iya benar kejadian di RS Sentosa, tapi ini sebenarnya kejadian yang terjadi satu tahun lalu dan kami memang menyayangkan keluarga tidak menginformasikan ke manajemen peristiwa baru di informasikan bulan mei kemarin,” ucapnya.
Gregorius B Djako menambahkan, Peristiwa itu baru ketahuan oleh manajemen rumah sakit itu bulan mei, sekitar tanggal 23 dan 24.
“Dia memang datang menginformasikan datang ke rumah sakit tapi ketemunya itu selalu ketemu dengan perawat, bidan, jadi bukan manajemen, kita tidak tau. Peristiwa itu baru ketahuan oleh manajemen rumah sakit itu bulan mei, sekitar tanggal 23/24 baru ketahuan,” tambahnya.