Badai Topa Khanun Ancam Peserta Jambore Pramuka Sedunia ke- 25 di Korsel, Kontingen Jabar di Evakuasi

JABAR EKSPRESS – Peserta Jambore Pramuka Sedunia ke- 25 yang digelar di Bumi Perkemahan Saemangeum, Korea Selatan (Korsel), terpaksa harus dievakuasi ke Wonkwang University Dormitory guna menghindari ancaman badai Topa Khanun yang diprediksi akan menerjang seluruh wilayah Korsel.

Bahkan dalam proses itu juga, kontingen asal Provinsi Jawa Barat termasuk Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jabar, Atalia Praratya turut dilakuan evakuasi.

“Alhamdulillah berangsur proses evakuasi dilakukan mulai tadi pagi ke Wonkwang University, Jeollabuk-do, adik-adik pramuka Indonesia tetap semangat dan happy. Mohon doa diberikan kelancaran yaaa,” ucap Atalia dalam unggahan Instagram pribadinya yang dilihat, Rabu (9/8).

Gubernur Jabar Ridwan kamil akan terus memastikan kondisi peserta Jambore Pramuka ke- 25 kontingen Jabar termasuk Atalia Praratya.

“Ini jambore Internasional diselenggarakan di Korea semua negara hadir. Jabar ada ibu Atalia sudah disana, posisinya per hari ini semua baik-baik saja sebagian dialihkan ke Seoul,” ujar Emil sapaan akrabnya kepada wartwan Selasa (8/8).

Sebelum pemberangkatan peserta Jambore Pramuka sedunia ke- 25 termasuk Jabar, Emil menyebut Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai persiapan.

“Kalau ada berita apa-apa pasti dikabari oleh ketua Kwardanya, belum ada kabar menandakan tidak usah khawatir. Bahwa ada cuaca ekstrim lain-lain. Ibu Atalia disana ketua Kwarda, dan sebagai seorang ibu pasti mengurus anak-anaknya,” imbuhnya.

Sekertaris Kwarda 1 Jabar Syahrul Koswara mengatakan bahwa ada sekitar 600 orang termasuk panitia dari Jabar yang perangkat ke Korsel.

“Jambore dunia dari Jawa Barat peserta 513 kalau ditotal dengan panitia sampai 600an,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang didapat Syahrul mengatakan seluruh peserta termasuk panitia yang berasal dari Jabar dalam kondisi baik.

“Alhamdulillah kondisi peserta sesuai laporan dari Jabar dan Indonesia dalam keadaan sehat, walaupun mungkin karena cuaca ekstrim disana (Korsel), sehingga mengganggu pelaksanaan Jambore. Namun pemerintah Korea Selatan dengan sigap menangani hal itu,” pungkasnya.

Writer: Sandi Nugraha

Tinggalkan Balasan