JABAR EKSPRES – Sudah banyak yang tahu, jika game online ataupun sosial media memiliki pengaruh buruk terhadap anak, terutama yang masih usia sekolah. Bukan hanya pengaruh terhadap kesehatannya, namun juga akan sangat berpengaruh pada pola belajarnya.
Tentu semua orang mengharapkan anak memiliki prestasi akademis yang bagus. Namun jika dari kecil anak sudah dikenalkan dengan game online dan sosial media apalagi tanpa pengawasan yang ketat, maka kita tinggal menunggu dampak buruk yang akan terjadi kepadanya.
Memang saat ini sosial media dan game online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja, namun penggunaan yang berlebihan atau tidak terkendali dari kedua hal ini dapat memiliki dampak negatif pada anak, terutama aspek akademik untuk seorang pelajar.
Pengaruh sosial media dan game online terhadap prestasi akademik pelajar berdasarkan, ternyata cukup mengerikan. Sebelum semuanya terjadi, ada baiknya kita mengetahui dan memahami dampak yang terkait, agar kita dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengelola penggunaan sosial media dan game online agar tidak mengganggu kesuksesan akademik pelajar.
Baca juga : Seorang Gadis Habiskan Uang Orang Tua untuk Transaksi Game Online, Capai Rp 900 Juta
Berikut beberapa pengaruh negatif yang bisa timbul jika penggunaan sosial media dan game online tidak dikendalikan pada anak:
1. Akses Tanpa Batas ke Informasi
Sosial media dan game online memberikan akses tanpa batas ke informasi. Namun, kelebihan informasi ini dapat membuat pelajar terjebak dalam konsumsi konten yang tidak relevan dengan pembelajaran.
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sosial media yang berlebihan dapat mengalihkan perhatian pelajar dari tugas akademik dan mengurangi kualitas waktu belajar. Oleh karena itu, penting bagi pelajar untuk mengatur waktu dan membatasi akses sosial media agar tidak mengganggu fokus dan produktivitas belajar.
2. Gangguan Konsentrasi dan Prokrastinasi
Sosial media dan game online dapat menjadi sumber gangguan yang serius bagi pelajar. Notifikasi yang terus-menerus dari media sosial atau godaan untuk bermain game dapat mengganggu konsentrasi pelajar selama belajar.
Selain itu, adiktivitas dari game online dapat menyebabkan prokrastinasi, di mana pelajar lebih memilih bermain game daripada mengerjakan tugas sekolah. Untuk mengatasi hal ini, penting bagi pelajar untuk menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari gangguan dan mengatur waktu dengan bijak.