JABAR EKSPRES – Media Australia sedang ramai dengan pemberitaan tentang seorang remaja berusia 13 tahun yang nyaris meninggal karena menghisap vape. Remaja asal Bannockburn P-12 College Australia tersebut ditemukan mengalami kolaps dikamar mandi sekolahnya.

Mirisnya dari tangan remaja tersebut ditemukan masih menggenggam vape, diduga sebelum kolaps remaja tersebut masih menghisap vape yang ada ditangannya.

Dilansir dari Daily Mail, CEO VicHealth Dr Sandro Demaio menyoroti permasalahan ini dengan mengungkapkan bahaya vape yang belum pernah diungkap sebelumnya.

Penggunaan rokok elektrik dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tubuh hingga lebih parah kematian. Terutama jika dilakukan anak-anak dan remaja efeknya akan lebih mematikan.

“Vape dapat menyebabkan kejang, kebingungan, dan muntah-muntah,” ucapnya dikutip pada Jumat (4/8).

Dia juga menjelaskan hasil penelitian para ahli tentang bahaya lain dari penggunaan vape dalam jangka panjang, yakni pria muda yang menggunakan vape lebih besar risikonya untuk mengalami disfungsi ereksi.

Hal ini karena vape bisa mengandung berbagai bahan kimia beracun seperti yang dapat ditemukan dalam produk pengencer cat, racun tikus, hingga baterai. Bahkan ada lebih dari 200 bahan kimia berbahaya di dalam vape apabila masuk ke dalam paru-paru.

Hal ini diperkuat dengan penjelasan Urolog terkemuka Australia Dr Christopher Love yang mengungkapkan bahwa nikotin sejak lama diketahui berdampak pada kinerja seksual.

“Itu sebabnya merokok buruk untuk kemampuan ereksi. Vape punya itu, apalagi bahan kimia lain yang masih belum kita ketahui,” ucapnya.

Cairan vape diketahui tetap mengandung nikotin yang diekstrak dari tembakau tetapi sudah dicampur berbagai macam perasa. Artinya, bahaya merokok vape dan rokok konvensional mungkin mirip bahkan sama.

Berikut bahaya lain dari menggunakan rokok vape atau vapor, dilansir dari laman Alodokter :