Ini Dia Lima Alasan IPB University Buka Prodi Dokter!

JABAR EKSPRES – Institut Pertanian Bogor (IPB) University resmi membuka Program Studi (Prodi) Dokter, Fakultas Kedokteran untuk jenjang sarjana (S1) yang disebut-sebut memiliki keunggulan ‘Kedokteran Agro-Herbal dengan pendekatan One Health’.

Rektor IPB University, Arif Satria menjelaskan, dokter lulusan IPB University akan memiliki kompetensi tambahan dalam memahami keterkaitan antara kesehatan manusia, hewan dan lingkungan serta mengarah pada solusi yang lebih komprehensif dalam menjaga kesehatan masyarakat dan keberlanjutan sektor agromaritim.

Ia membeberkan, ada lima alasan dibuka Prodi Dokter atau Fakultas Kedokteran IPB University. Pertama untuk menjawab kebutuhan dokter di Indonesia, terutama di Jawa Barat. Menurutnya, Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai angka 273 juta jiwa, masih memiliki persoalan dalam pemenuhan tenaga kesehatan. Berdasarkan standar World Health Organization (WHO) mengenai rasio ideal dokter dengan penduduk yakni 1:1.000.

Itu artinya Indonesia membutuhkan dokter sekitar 273.984 orang, sebab saat ini baru terdapat 101.476 dokter. Sehingga, pada tahun 2022 jumlah kekurangan dokter umum adalah sebanyak 172.508 orang.

BACA JUGA: IPB University Resmi Buka Fakultas Kedokteran, Terima Beasiswa Bagi Calon Mahasiswa Tidak Mampu

“Daerah yang paling banyak membutuhkan dokter adalah Provinsi Jawa Barat dengan kekurangan dokter sebanyak 36.947 orang. Jadi, dengan adanya pembukaan FK IPB University, hal ini akan berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan akan tenaga dokter di Indonesia, terutama di Jawa Barat,” ungkap Arif saat dijumpai pada Sabtu, 5 Agustus 2023.

Alasan kedua, sambung dia, IPB University memiliki kontribusi penting dalam penanganan krisis pandemi COVID-19. Ia menyebut, IPB University menjadi satu-satunya institusi yang memproduksi Virus Transport Medium (VTM) di dalam negeri.

VTM dalam hal ini, merupakan komponen krusial untuk pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk deteksi COVID-19.

“IPB University telah memberikan bantuan sebanyak 8.580 VTM yang diserahkan ke layanan kesehatan seluruh Indonesia. IPB University juga memiliki laboratorium dengan level BSL-2 yang mampu melakukan uji COVID-19. Ini merupakan salah satu laboratorium pertama di luar laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diberikan izin untuk melakukan uji COVID-19. IPB University juga berkontribusi melaksanakan vaksinasi massal kepada lebih dari 38.000 orang untuk warga IPB University dan masyarakat,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan