JABAR EKSPRES – Sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Jawa Barat (Jabar) diusulkan mendapat suntikan tambahan penyertaan modal. Padahal saat ini kinerja sejumlah BUMD Jabar tengah jadi sorotan. Pasalnya, dari 41 BUMD hanya 2 yang kategori baik.
Usulan tambahan penyertaan modal itu disampaikan Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) saat menggelar pertemuan dengan Komisi III DPRD Jabar pekan lalu. “Itu Biro BIA menyampaikan kepada kami terkait usulan penyertaan modal kepada 4 BUMD,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Jabar Sugianto Nanggolah, Rabu (2/8).
Politikus Partai Demokrat itu menguraikan, ke empat BUMD tersebut di antaranya PT Jasa Sarana, Agro Jabar, dan Migas Utama Jabar (MUJ). “Itu yang kami ingat,” tuturnya.
BACA JUGA: DLH Jabar Terus Upayakan Penanganan Air Lindi di Sarimukti!
Sugianto melanjutkan, PT Jasa Saran membutuhkan suntikan modal untuk kepentingan menunjang proyek strategis nasional. Yakni Kereta Cepat Jakarta Bandung. “Itu kan butuh shuttle bus menyambungkan Stasiun Tegalluar ke Kota Bandung,” sebutnya.
Sementara untuk Agro Jabar, membutuhkan suntikan modal untuk penguatan pasar distribusi. “Untuk rincian usulan anggarannya kami perlu lihat dokumen lagi,” sambungnya.
Merespon usulan tersebut, ternyata Komisi III juga tidak langsung menyetujui begitu saja. Para wakil rakyat perlu memperhatikan sejumlah pertimbangan. Mulai dari rencana bisnis, kinerja dan termasuk ketersediaan anggaran.
Maklum, kinerja sejumlah BUMD tengah menjadi sorotan para wakil rakyat. BUMD yang mampu menyetorkan dividen sangat minim dari 41 BUMD milik Pemprov Jabar. “Kalau belum bisa beri pendapatan ke daerah ngapain juga beri penyertaan modal. Usulan itu juga belum diputuskan. Nanti juga dibahas di Badan Anggaran,” tuturnya.
Ketua Komisi III Phinera Wijaya sempat mengungkapkan bahwa memang dari 41 BUMD, baru 2 yang signifikan memberikan sumbangan ke pendapatan daerah. Dua BUMD yang sudah cukup signifikan itu adalah Bank BJB dan PT Migas Utama Jabar (MUJ). Yang lainnya kurang sehat hingga tidak sehat.
BACA JUGA: Revitalisasi Jembatan Otista Masuk Tahap Penguatan Pondasi, Ini Kata Kadis PUPR Kota Bogor!