JABAR EKSPRES – Bagi yang belum tahu, ternyata daun sirih bisa mengatasi keputihan loh.
Keputihan, yaitu cairan menyerupai putih telur atau susu putih yang keluar dari organ intim wanita, seringkali di anggap sebagai kondisi normal bagi setiap wanita yang telah memasuki usia dewasa.
Namun, jika terjadi perubahan yang tidak biasa, keputihan dapat menjadi tanda penyakit yang berbahaya dalam situasi tertentu.
Menurut keterangan dr. Ahmad Muhlisin di laman Honestdocs, tidak semua kasus keputihan harus di obati secara medis.
Baca juga : 5 Ciri Seseorang Mudah Disukai dan Dicintai Banyak Orang, Kamu Salah Satunya?
Sebab, keputihan sebenarnya merupakan mekanisme alami tubuh wanita untuk membersihkan area dalam organ kewanitaan.
Sekresi ini dapat memiliki konsistensi cair atau kental, serta berwarna bening atau agak putih.
Jumlah keputihan dapat meningkat saat masa ovulasi, menyusui, atau ketika wanita tersebut sedang dalam kondisi terangsang secara seksual.
Meskipun begitu, keputihan juga dapat terjadi akibat infeksi jamur, bakteri, dan parasit, yang dapat mengindikasikan masalah kesehatan tertentu.
Keputihan dapat di bagi menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal dan tidak normal.
Keputihan abnormal, yang juga di kenal sebagai leukorea patologis, memiliki karakteristik seperti berwarna lebih kuning hingga hijau, menimbulkan gatal dan bau yang tidak sedap, bahkan terkadang dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil.
“Hampir setiap wanita dewasa pernah mengalami yang namanya keputihan,” ungkap Ahmad Muhlisin.
Beruntungnya, masyarakat Indonesia telah lama mengenal penggunaan daun sirih sebagai solusi alami untuk mengatasi masalah keputihan.
Daun sirih adalah tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia dan telah lama di akui sebagai bahan obat tradisional.
Daun sirih di percaya dapat membantu meringankan atau bahkan menyembuhkan keputihan, sambil menjaga kesehatan organ kewanitaan secara keseluruhan.
Manfaat daun sirih untuk mengatasi keputihan di pengaruhi oleh sifat-sifat tanaman ini, seperti antijamur, antibakteri, antiinflamasi, dan antioksidan.
“Secara ilmiah, minyak atsiri daun sirih mengandung betle phenol, eugenol, dan chavicol yang bersifat antibakteri dan antijamur serta merupakan antioksidan dan antiradang,” tambahnya.