JABAR EKSPRES – Festival Senandika Sepaku merupakan sebuah acara yang digelar oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan acara ini adalah untuk melestarikan budaya tradisional dan mendorong pemberdayaan masyarakat setempat. Acara ini berlangsung selama satu hari, dimulai dari pagi hingga malam hari, dan menawarkan beragam kegiatan menarik.
“Kami gelar Festival Senandika Sepaku selama satu hari, dari pagi hingga malam hari,” kata Koordinator Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM Erlis Saputra.
Baca Juga: Kerjasama Pendidikan dalam Musik Indonesia-Jepang!
Koordinator Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM, Erlis Saputra, menyatakan bahwa Festival Senandika Sepaku menghadirkan Pagelaran Budaya Tradisional yang menampilkan penyanyi dan penari lokal, serta tarian tradisional seperti jatilan. Acara ini juga mencakup kegiatan jalan sehat, cek kesehatan gratis, dan pameran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sebelumnya, dilakukan survei yang membuktikan bahwa acara ini diminati dan dinantikan oleh masyarakat sekitar.
Festival Senandika Sepaku menjadi program kerja utama Tim KKN-PPM Pelita Nusantara yang melibatkan wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Selain itu, Pengurus Daerah Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Kalimantan Timur juga berperan aktif dengan memberikan bantuan sebesar Rp100 juta kepada Rumah Batik Nusantara Sepaku. Bantuan tersebut disumbangkan oleh para alumni UGM yang tergabung dalam Kagama, dan akan digunakan untuk memajukan UMKM di wilayah tersebut.
Dukungan penuh juga diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, yang mengapresiasi upaya UGM dalam melestarikan budaya tradisional dan mengembangkan UMKM. Bupati Penajam Paser Utara, Handam Pongrewa, berharap agar kerja sama antara UGM dan pemerintah daerah semakin ditingkatkan untuk mendorong kemajuan wilayah. Kerja sama dengan perguruan tinggi dianggap sangat penting dalam menghadapi perkembangan daerah, termasuk persiapan menghadapi kedatangan Kota Nusantara sebagai ibu kota negara baru Indonesia.
Baca Juga: Risiko Kecelakaan Teknologi pada Industri Berisiko Tinggi!
Acara Festival Senandika Sepaku menjadi bentuk konkret kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam rangka pelestarian budaya lokal dan pemberdayaan ekonomi. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan budaya tradisional tetap terjaga dan masyarakat dapat lebih mandiri dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah. Semoga festival seperti ini terus diadakan di berbagai daerah di Indonesia untuk memperkaya kehidupan budaya dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.