JABAR EKSPRES- Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, menyatakan bahwa kasus dugaan suap yang terjadi di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) harus dijadikan sebagai bahan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Yudo menekankan pentingnya belajar dari peristiwa di Basarnas. Dia mengajak semua pihak untuk introspeksi diri terhadap hal tersebut dan tidak melihat berita negatif sebagai suatu halangan. Melalui evaluasi bersama, diharapkan ke depan tidak akan ada lagi kasus serupa yang melibatkan anggota TNI, baik yang bertugas dalam maupun di luar struktur TNI. Hal ini bertujuan untuk menjaga soliditas dan kedisiplinan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi TNI.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Yudo setelah memimpin upacara serah terima jabatan beberapa pejabat utama TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada hari Jumat.
Baca juga: TB Hasanuddin Dorong Penegakan Hukum Dugaan Korupsi Petinggi Basarnas
Selain itu, dalam kesempatan itu, Yudo memberikan pesan kepada dua perwira tinggi TNI yang akan bertugas di Basarnas dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia untuk selalu mengingat identitas mereka sebagai prajurit TNI. Dia menegaskan agar mereka tidak melupakan jati diri sebagai anggota TNI meskipun akan bertugas di luar organisasi.
Baca juga: Tersandung Kasus Suap Miliaran Rupiah, Berikut Harta Kekayaan Kepala Basarnas Henri Alfiandi
Panglima juga mengajak prajurit TNI yang berdinas di luar struktur TNI untuk terus menjalin komunikasi. Personel yang berada di luar struktur TNI diingatkan bahwa meskipun mereka mengenakan seragam berwarna oranye atau abu-abu telur bebek, mereka tetap adalah bagian dari TNI. Untuk meningkatkan kesadaran akan hal tersebut, mereka diinstruksikan untuk mengenakan seragam TNI setidaknya sekali dalam seminggu.
Yudo menekankan bahwa semua anggota TNI, di mana pun mereka bertugas, harus tetap menjaga nama baik TNI dan melihatnya sebagai bagian dari tugas negara yang harus diemban dengan kehormatan militer.