4. Nusaibah dalam Perjanjian Hudaibiyah
Peran dan keberanian Nusaibah tidak hanya terbatas pada medan perang. Ketika terjadi peristiwa Perjanjian Hudaibiyah pada tahun 628 Masehi.
Nusaibah berada di antara para shahabat yang menandatangani perjanjian tersebut atas nama Nabi Muhammad SAW.
Tindakan ini menunjukkan kepercayaan dan penghargaan tinggi yang diberikan kepada Nusaibah oleh Nabi dan kaum Muslimin dalam urusan-urusan penting.
5. Kematian dan Warisan
Nusaibah hidup lebih lama dari zaman Nabi Muhammad, dan setelah wafatnya Nabi pada tahun 632 Masehi, dia tetap berperan aktif dalam menyebarkan ajaran Islam dan mengajarkan pengalaman hidup bersama Nabi kepada generasi berikutnya.
Keberanian, kesetiaan, dan kebijaksanaan Nusaibah telah mengilhami banyak wanita Muslim di seluruh dunia.
BACA JUGA : Belajar Kepemimpinan dari Sosok Umar bin Khattab
Peran wanita dalam Islam diakui sebagai agen perubahan dan memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam menyumbangkan kontribusi positif bagi masyarakat dan agama.
Nusaibah binti Ka’ab (Nusaibah) adalah salah satu contoh teladan perempuan Muslim yang memiliki peran sentral dalam sejarah Islam.
Semangat dan semangatnya dalam mempertahankan ajaran Islam dan mendukung Nabi Muhammad SAW telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah Islam dan membuktikan bahwa kesetaraan gender dalam Islam adalah prinsip utama yang harus dipelihara dan dihormati.