JABAR EKSPRES- Nusaybah binti Ka’ab, yang lebih dikenal dengan sebutan Nusaibah, adalah salah satu tokoh wanita penting dalam sejarah awal Islam.
Beliau merupakan salah satu dari sedikit wanita yang turut berpartisipasi dalam banyak peristiwa penting dalam hidup Nabi Muhammad SAW dan berperan aktif dalam mendukung dakwah dan perjuangan Islam.
Keberanian, keteguhan iman, dan kebijaksanaan Nusaibah menginspirasi banyak orang dalam memahami bahwa kedudukan wanita dalam Islam adalah tinggi dan sepadan dengan laki-laki.
BACA JUGA : Sejarah Sumayyah, Wanita Pertama yang Syahid dalam Islam
1. Asal Usul dan Keluarga
Nusaybah binti Ka’ab lahir di kota Madinah pada sekitar tahun 596 Masehi. Ayahnya, Ka’ab bin Malik, termasuk dari suku Khazraj,
Salah satu dari dua suku utama di kota Madinah pada masa itu. Ibunya bernama Umaymah binti Abdil Muththalib, yang merupakan bibi Nabi Muhammad SAW.
Dengan demikian, Nusaibah memiliki hubungan keluarga dekat dengan Nabi, yang menjadi faktor penting dalam perannya dalam dakwah Islam.
2. Pengalaman Pertemuan dengan Nabi Muhammad SAW
Sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW ke Madinah, Nusaibah dan suaminya, Aws bin Thabit, adalah penganut agama Yahudi.
Namun, setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah dan menyampaikan ajaran Islam, Nusaibah dan suaminya tertarik dengan ajaran-ajaran tersebut dan segera masuk Islam.
Mereka berdua menjadi pengikut awal Nabi di kota Madinah.
3. Peran Nusaibah dalam Perang Uhud
Salah satu momen paling bersejarah dalam kehidupan Nusaibah adalah ketika terjadi Perang Uhud pada tahun 625 Masehi. Nusaibah berpartisipasi aktif dalam pertempuran ini, dan keberaniannya sangat mengagumkan.
Ketika pertempuran berlangsung dan tentara Islam menghadapi kesulitan, Nusaibah berdiri teguh di medan perang dan melindungi Nabi Muhammad dengan perisai.
Ketika musuh berusaha menyerang Nabi, Nusaibah mencegahnya dan dengan gagah berani menghadapi para musuh dengan tombak dan pedangnya.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib kemudian menyaksikan aksi luar biasa Nusaibah dan berkomentar bahwa dia tidak pernah melihat seorang wanita yang lebih berani di medan perang daripada Nusaibah.
Namun, dalam momen tragis perang ini, suaminya, Aws bin Thabit, meninggal dunia. Nusaibah kehilangan kekasih hatinya dalam perang tersebut, tetapi dia tetap tegar dan berkomitmen untuk mendukung perjuangan Islam.