JABAR EKSPRES – Mahasiswa UGM melalui program KKN-PPM berhasil mengembangkan produk olahan buah naga di Kecamatan Pesanggaran dan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam kunjungannya, Rektor UGM, Prof Ova Emilia, mengapresiasi inovasi para mahasiswa dan berharap potensi buah naga dapat dikembangkan dengan ide-ide kreatif dari program KKN-PPM.
“Kegiatan ini banyak memberikan ide-ide kreatif untuk masyarakat mengolah buah naga dan bagaimana menyiapkan produk-produk yang lebih beragam, sehingga akan lebih memberikan nilai tambah untuk monetasi masyarakat ke depan,” kata dia. Dikutip Jabar Ekspres dari Antaranews.
Inovasi produk olahan tersebut meliputi puding buah naga yang bernutrisi tinggi dan bermanfaat sebagai makanan tambahan untuk balita. Mahasiswa juga mengembangkan bakpia kukus dengan selai buah naga yang lezat sebagai camilan. Selain itu, ada produk selai buah naga, sabun kaya antioksidan, pupuk organik cair, dan urea molasses mineral block.
Lebih dari sekadar menciptakan produk baru, program KKN-PPM juga berfokus pada pemasaran agar produk olahan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat. Kehadiran inovasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani di musim panen yang sering menghadapi penurunan harga karena pasokan yang berlebihan.
Pentingnya program KKN-PPM ini terutama bagi Kecamatan Siliragung yang memiliki angka stunting sebesar 17 persen pada 2022. Puding buah naga yang bernutrisi tinggi menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dan membantu menekan angka stunting.
Mahasiswa KKN-PPM UGM tidak hanya menghadirkan inovasi produk, tetapi juga memberikan pelatihan kepada masyarakat dalam pembuatan produk olahan buah naga. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan panen besar buah naga untuk menciptakan produk bernilai ekonomi lebih tinggi.
Baca Juga: UNS Komitmen dan Kolaborasi Menuju Keunggulan Akademik!
Selain memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, program KKN-PPM juga berkontribusi dalam mendorong pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Puluhan ribu mahasiswa KKN-PPM dari berbagai fakultas telah diterjunkan ke berbagai wilayah di Indonesia, menjadi agen perubahan yang positif.