JABAR EKSPRES – Masa kini, istilah kesehatan mental yang tengah mendunia atau viral di platform TikTok adalah Depersonalization/Derealization Disorder.
Sebuah video viral dari akun @wikimedics di TikTok, menggambarkan sosok yang mengalami depersonalization/derealization disorder.
Namun, apa sebenarnya makna dari gangguan ini yang membuatnya begitu menarik perhatian?
BACA JUGA: Tips Menggunakan Minoxidil untuk Pertumbuhan Rambut Viral di TikTok, Tertarik Coba?
Depersonalization/derealization disorder, atau disebut juga gangguan depersonalisasi atau derealisasi, membuat seseorang merasa terasing dari pikiran dan lingkungannya.
Depersonalisasi menciptakan perasaan terasing dari pikiran, emosi, dan bahkan tubuh sendiri.
Selain itu, penderita gangguan ini juga mengalami derealisasi, di mana mereka merasa terputus dari kenyataan sekitarnya.
Ternyata, gangguan depersonalisasi/derealization ini juga bisa menjadi tanda dari kondisi kesehatan lain seperti:
- Penyakit otak
- Gangguan kejang
- Gangguan kejiwaan seperti demensia dan skizofrenia.
Gangguan depersonalisasi/derealization ini termasuk dalam jenis kondisi disosiatif.
Gangguan disosiatif adalah kondisi mental yang melibatkan gangguan atau kerusakan pada kesadaran dan ingatan kita.
BACA JUGA: Apa Makna dari Istilah ‘Sunbae’ yang Lagi Viral di TikTok, Ketahui Jawabannya di Sini
Banyak orang yang mengalami gangguan ini mulai merasakannya sejak mereka masih muda.
Rata-rata usia penderita gangguan depersonalisasi adalah 16 tahun, dan jarang terjadi setelah usia 40 tahun.
Penyebab Gangguan Depersonalisasi
Gangguan depersonalisasi disebabkan oleh kombinasi faktor biologis dan lingkungan.
Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap kondisi disosiatif karena sistem saraf mereka yang kurang reaktif terhadap emosi, masalah kejang, atau gangguan mental lainnya.
Tak hanya itu, gangguan disosiatif ini bisa timbul setelah mengalami stres atau trauma yang parah, seperti kecelakaan, bencana alam, kekerasan, kematian orang terdekat, atau bahkan dampak perang.
Gejala-gejala Gangguan Depersonalisasi/Derealization
Beberapa gejala yang sering muncul pada penderita gangguan depersonalisasi/derealization adalah:
- Merasa terputus dari pikiran, emosi, dan tubuh (depersonalisasi)
- Merasa terputus dari kenyataan sekitar (derealisasi)
- Merasa seperti robot, tanpa emosi yang sesungguhnya
- Seperti mengamat diri sendiri dari luar tubuh
- Seperti hidup dalam dunia mimpi yang tidak nyata.
- Rentan terhadap depresi, kecemasan, serangan panik, atau bahkan rasa ketakutan akan kegilaan.