Mantan “Pengelola” Parkir Masjid Al Jabbar Harap Dimediasi Langsung oleh Gubernur Ridwan Kamil

JABAR EKSPRES – Mantan “pengelola” parkir Masjid Al Jabbar berharap tetap bisa terlibat dalam pengelolaan parkir yang baru. Mereka mendesak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bisa memediasi langsung tuntutan tersebut.

Para mantan pengelola itu adalah anggota Panser. Yakni kelompok bentukan LPM Cimincrang yang berisi jukir-jukir dari warga sekitar.

Ketua LPM Cimincrang Yusuf Irawan mengungkapkan, negosiasi dengan pihak ketiga pengelola parkir Masjid Al Jabbar senantiasa berlangsung alot. Saat ini hanya 12 dari 173 anggota Panser yang ditampung sebagai pekerja di Parkir Masjid Al Jabbar. Padahal harapannya bisa jumlah maksimal yang ditampung dari anggota Panser. “Sisanya mau dikemanakan,” cetusnya kepada Jabar Ekspres, Kamis (27/7).

BACA JUGA: Parkir Masjid Al Jabbar sempat “Dikelola” Panser, Pendapatan untuk Operasional hingga Anak Yatim

Yusuf melanjutkan, pihaknya juga tidak tinggal diam begitu saja untuk bisa menyuarakan tuntutan tersebut. Salah satunya dengan berdialog dengan para wakil rakyat yang duduk di DPRD Kota Bandung. “Kami tau ini wilayah Provinsi. Tapi kami menghargai para DPRD Kota Bandung. Karena kami juga warga Kota,” jelasnya.

Upaya itu memang belum membuahkan hasil maksimal. Pihaknya berharap polemik atau tuntutan warga itu bisa di mediasi langsung Gubernur Jabar. “Harapan kami Gubernur langsung yang memdiasi,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jabar Nanin Hayani sempat mengungkapkan bahwa pengelola Parkir Masjid Al Jabbar dipercayakan ke Kodam III Siliwangi. Kodam kemudian menunjuk Kodim 0618 sebagai pelaksana. “Kontraknya satu tahun dengan pihak Kodam,” terangnya beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Warga Sekitar Minta Ditampung dalam Pengelolaan Parkir Masjid Al Jabbar

Nanin melanjutkan, dalam kontrak kerja sama itu juga disepakati terkait jumlah setoran yang harus diserahkan ke kas daerah. Yakni Rp 500 juta setahun.

Sistem pembayaran setoran ke kas daerah itu dilakukan di awal. Artinya pihak Kodam langsung membayar sejumlah Rp 500 juta untuk pengelolaan parkir di Masjid Al Jabbar.

Kerja sama pengelolaan parkir itu awalnya juga atas dasar permintaan dari pihak Kodam. Nantinya, kerja sama itu akan dievaluasi setelah satu tahun berjalan. Kemudian di ambil kesimpulan apakah bakal diperpanjang ataukah tidak. “Memang Kodamnya yang meminta,” kata Nanin.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan