JABAREKSPRES – Dugaan adanya aktivitas galian C di sejumlah wilayah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Jabar) sampai saat ini masih terus berlangsung, khususnya di Desa Mekarhurip dan Desa Lempuyang, Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka.
Padahal sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat (Jabar) sebelumnya telah berupaya melakukan sejumlah pengawasan secara insidentil terhadap banyaknya aduan terkait dengan adanya dugaan penambangan illegal di dua desa tersebut.
Bahkan pengawasan itu juga tertuang dalam undangan rapat bernomor 3259/P.W.10.05.02/PPLH/2023 pada 15 Mei 2023 lalu. Akan tetapi, langkah DLH Jabar tersebut dinilai masih belum membuahkan hasil.
Salah seorang warga berinisial W, menyebut bahwa pemilik lokasi tambang atau galian tersebut banyak menggunakan alat berat bahkan diduga juga tidak memiliki izin. Sehingga dengan hal itu, ia mengaku bahwa telah mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan.
“Berharap agar kegiatan tambang galian C ini bisa ditertibkan aparat yang mengalahkan dalam hal ini yang ada di wilayah Talaga karna merusak lingkungan yang diakibatkan oleh pengusaha-pengusaha yang hanya mengambil keuntungannya kapan saja,” katanya melalui keterangan yang diterima pada Kamis (27/7).
Senada dengan W, warga lainnya yakni K menyebut bahwa aktivitas galian C ini telah mengakibatkan banjir, merusak saluran irigasi, longsor, hingga lahan pertanian milik warga sekitar.
“Dulu sebelum ada galian C itu paling di sekolan satu meter, sekarang saluran irigasi sudah dibetulkan, tetapi tetap meluap ke jalan dan ke rumah warga,” ujarnya
“Saluran irigasi juga kena dampak, ada yang jadi longsor, gorong-gorong ada yang mandek, dan bahkan salah satu kejadian mengenai dapur warga sampai ambruk,” lanjut dia.
Maka dari itu, dia berharap aparat penegak hukum dapat segera mengambil tindakan sebelum adanya korban jiwa dari aktivitas galian. Tindakan yang dimaksud dapat dengan cara menghentikan aktivitas galian
“Kita segera mungkin minta ditutup karena sangat meresahkan. Galian C di dekat pemukiman kami tepat ada di atas. Sehingga berbahaya sekali,” pungkasnya.