Kasusnya dipantau oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Asier Sáez-Cirión, kepala unit penelitian virus reservoir dan kontrol kekebalan di Institut Pasteur di Paris.
HIV sulit disembuhkan karena virus tetap bersembunyi dalam sel-sel kekebalan yang tidak aktif yang disebut reservoir virus, bahkan saat dihambat oleh terapi antiretroviral. Terapi HIV standar hanya bekerja pada sel-sel yang aktif dalam memproduksi virus baru. Sehingga, virus tetap bersembunyi di dalam sel-sel yang terinfeksi secara laten ini, yang memerlukan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk kembali aktif dalam mereplikasi.
Sejak kasus pertama diumumkan pada tahun 2008, tiga orang diyakini telah sembuh dan dua orang tambahan, yang belum mengalami peningkatan viral rebound setelah menghentikan terapi antiretroviral, kemungkinan juga telah sembuh dari HIV.
Sebelum kasus Pasien Jenewa, beberapa orang dengan HIV yang juga mengalami kanker telah menerima transplantasi sel punca dari donor tanpa mutasi genetik langka yang memberikan kekebalan alami terhadap virus. Namun, tidak satu pun dari kelompok tersebut bertahan lebih dari 10 bulan setelah menghentikan terapi antiretroviral tanpa viral rebound, sehingga harapan mereka untuk sembuh pupus.
Pria di Swiss tersebut telah hidup selama 20 bulan tanpa peningkatan viral load setelah menghentikan terapi antiretroviral pada November 2021. Sáez-Cirión dan rekan-rekannya telah melakukan serangkaian tes yang sangat sensitif untuk mencari HIV dalam tubuhnya dan hanya dapat mendeteksi sejumlah kecil