Dalam ketenangannya, ia merasakan getaran yang tak terasa oleh kebanyakan.
Seakan ia memiliki indra yang sangat halus, mampu menangkap isyarat-isyarat gempa yang mendekat, bahkan sebelum manusia sadar akan datangnya bencana.
Ia termasuk dalam Ordo Lampiformes, kelompok bangsawan dari ikan berduri seperti kipas, yang mendominasi wilayah lautan dengan 96 persen jumlahnya.
Sirip kipas dan sirip panggulnya menjadi sahabat setianya, membawanya menari-nari di kedalaman 100 hingga 1.000 meter.
Sebagai makhluk pelagik, ia mengembara tanpa tujuan pasti, merasakan irama samudra yang tak terduga.
Sementara kulitnya berkilauan cerah, dalam genus Regalecus, ada yang memancar merah bak bara yang membara. Sebuah kemegahan di antara kedalaman gulita.
Dilaporkan pula, ia adalah makhluk kesepian, lebih suka hidup sendiri dalam samudra yang luas.
Beberapa di antaranya, yang telah tumbuh dewasa, mencapai panjang yang mengagumkan, antara 1 hingga 7 meter.
Tersebar di berbagai wilayah lautan, dari kutub yang beku hingga perairan tropis yang hangat.
Pemilihan tempat tinggalnya didorong oleh rejeki yang melimpah.
Di sana, ia berburu beragam makanan, mulai dari zooplankton yang kecil, udang-udang lembut, hingga krustasea yang lezat.
Ubur-ubur dan cumi-cumi pun menjadi santapannya yang menggugah selera.
Kisah dan kehidupan sang Oarfish masih menjadi misteri yang menyimpan banyak tanya.
Dalam ketenangannya, ia terus melaju di lautan dalam, menjadi bagian dari keajaiban samudra yang penuh keindahan dan rahasia.