JABAR EKSPRES – Guna turunkan angka stunting di Kota Bandung dari 19,4 persen menjadi 14 persen, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengupayakan berbagai usaha.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Dewi Kaniasari menuturkan bahwa penurunan angka stunting terus diupayakan guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Selama 5 tahun terakhir, Pemkot Bandung berhasil menekan angka penyakit ini. Tahun ini, Pemkot Bandung akan menurunkan angka prevelensi tersebut hingga 14 persen.
Dewi Kaniasari menyebutkan bahwa target besarnya adalah zero stunting. Tapi, minimal tidak ada kasus baru yang hadir di Kota Bandung. Pencegahan stunting baru merupakan prioritas melalui tagline Bandung Besti Anyar atau Bandung Bebas Stunting Anyar (baru).
BACA JUGA: Kolaborasi Lima Pilar, Berhasil Tekan Angka Stunting di Kota Bandung
Untuk pencegahan, harus dimulai dari kalangan remaja, ibu hamil, dan 1.000 hari pertama kehidupan bayi.
“Pencegahannya mulai dari remaja terutama remaja putri, ibu hamil, terutama dalam 1.000 hari kehidupan bayi yang harus kita intervensi. Makanan Pendamping Asi (Mpasi) juga berpengaruh maka harus asupan yang bergizi,” ucap Dewi Kaniasari.
Beragam program diluncurkan oleh Pemkot Bandung seperti Program Pangan untuk Dearh Rentan Rawan Pangan dan Stunting (Pangersa), aplikasi e-penting (pendataan stunting), roadshow ke wilayah, sekolah dan juga edukasi yang kreatif dan masif ke masyarakat dan komunitas.
“Kita punya lebih dari 5.000 kader yang siap melakukan edukasi dan pendampingan. Selain wilayah kita juga keliling ke sekola. Target kita remaja putri terutama SMP yang menjadi kewenangan Kota Bandung. Bagaimana mengawal SDM, kita rodshow ke sekolah bersama Disdik dan berkolaborasi dengan komunitas kreatif sehingga informasi menjadi lebih interaktif,” ujarnya.
BACA JUGA: Tekan Angka Stunting Kota Bandung, Pemkot Lakukan Kolaborasi Pentahelix
Guna meningkatkan peran kolaborasi pentahelix, Pemkot Bandung juga telah memiliki peraturan daerah yang mengatur mengenai CSR.
Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga meluncurkan aplikasi Bandung Emergency Application Support (BEAS). Melalui aplikasi ini, warga dan petugas dapat mendeteksi lokasi ambulans terdekat dan yang dibutuhkan.