JABAR EKSPRES – Sedikitnya 12 nyawa melayang dan 40 orang hilang akibat banjir bandang yang mengguncang wilayah Afghanistan tengah.
Banjir bandang ini dipicu oleh curah hujan yang deras, mengakibatkan luapan air yang menghancurkan sejumlah daerah.
Peristiwa memilukan ini diungkapkan oleh juru bicara pemerintah, Zabihullah Mujahid, pada hari Minggu, 23 Juli 2023.
Menurutnya, bantuan darurat telah segera dikirimkan ke zona bencana, tepatnya di distrik Jalrez yang berlokasi di provinsi Maidan Wardak.
“Dengan sangat sedih, kami menerima kabar bahwa 12 rekan kami telah menjadi martir dan 40 lainnya hilang,” kata Zabihullah Mujahid, dikutip oleh JabarEkspres.com dari TRT World.
“Beberapa kerugian finansial juga telah terjadi,” tambahnya.
Kondisi di daerah tersebut dilaporkan cukup mengkhawatirkan, dengan banyaknya orang yang masih hilang di tengah genangan air dan puing-puing akibat bencana tersebut.
Tim penyelamat dan relawan berupaya semaksimal mungkin untuk mencari korban yang hilang dan memberikan pertolongan kepada para korban yang terdampak.
Pemerintah setempat juga telah mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat terkait potensi banjir dan bencana alam lainnya.
Namun, tingginya curah hujan yang tak terduga membuat dampak banjir bandang ini begitu dahsyat dan menyebabkan kerugian yang besar.
Banjir bandang merupakan salah satu ancaman alam yang sering melanda wilayah Afghanistan, terutama saat musim hujan tiba.
Afganistan, negara yang terletak di tepi barat tapak muson Asia, mengalami banjir bandang secara berkala saat musim hujan tiba.
Fenomena ini terjadi ketika hujan lebat mengalir di dasar sungai yang sebelumnya kering.
Beberapa hari terakhir ini, banjir bandang juga telah melanda berbagai penjuru dunia, termasuk negara-negara seperti Somalia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
Hujan deras yang turun dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir yang merusak daerah-daerah terdampak.
Khususnya di Afganistan, banjir bandang merupakan ancaman yang harus dihadapi secara rutin selama musim hujan.
Meskipun negara ini tidak memiliki garis pantai, namun curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir melanda daerah-daerah sepanjang sungai dan lembah-lembah yang ada.