“Saya tidak tau persis, saya masuk baru dua bulan ini di bulan Juni, katanya kejadian November 2022, katanya segala macam sudah ditempuh, sudah mendatangi orang tua, dan sudah saling memaafkan, bertemu dengan anak yang bermasalahnya juga sudah minta maaf,” jelasnya.
Meski baru menjabat, pihaknya memastikan kasus perundungan tersebut sudah diselesaikan bersama dengan damai dan bersalaman.
“Kitanya sudah sering ditemui, karena sudah pindah sekolah jadi ya sudah selesai itu kasusnya, itu katanya cuma candaan anak-anak biasa aja, anaknya pendiam, jauh dari orang tua. Versi sekolah ceritanya, kata guru, kejadian itu waktu istirahat guru keluar dan anak-anak sedang bergurau, lalu anak itu didorong, karena pensilnya diambil,” bebernya.
Menyikapi langkah hukum, dengan menyomasi sekolah dan keluarga tiga pelaku anak, Udi mencoba menempuh jalan musyawarah secara kekeluargaan.
“Pihak sekolah akan usulkan jalur kekeluargaan, somasi itu kan isinya tidak ada tindak lanjut dari sekolah, dan kami pikir karena sudah dikeluarkan surat pindah jadi kasus selesai, saya akan koordinasi dengan pihak yayasan, konkretnya bagaimana, dengan orang tua, dan anak yang melakukan bullying (perundungan),” pungkasnya.
Baca juga: Paspampres Tarik Lengan Bupati Bengkulu Utara, Begini Penjelasannya!