JABAR EKSPRES, CIREBON — Jika ke Cirebon, tidak ada salahnya mengunjungi wisata sejarah Gereja Katolik Santo Yusuf, di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Bukan hanya kaya peninggalan bangunan sejarah, Gereja Katolik Santo Yusuf juga sangat berkesan di Cirebon.
Hal tersebut disampaikan dalam sebuah buku berjudul “Wajah Gereja Katolik Santo Yusuf Cirebon dan Pembedayaan Umat Dalam Bebagai Perspektif, tahun 2003”.
Dalam buku itu menyebut Cirebon menjadi salah satu rangkaian dalam sejarah perkembangan Gereja Katolik.
BACA JUGA : “Side Land” Wisata Unggulan di Kuningan
Cerita itu bermula, tertulis dalam proposal pembangunan Gereja Katolik Bunda Maria Cirebon, mengutarakan bahwa keberadaan Cirebon termasuk dalam rangkaian Batavia – Tjirebon – Semarang – Soerabaja.
Dalam buku tersebut menyebut di tahun 2003 gereja Santo Yusuf Cirebon tengah memperingati hari jadi ke -125 tahu.
Sementara itu, guna menentukan hari jadi gereja ada beberapa macam cara, salah satunya dengan menanggalkan memakai buku baptisan pertama, perayaan Ekaristi, maupun memakai tahun diresmikannya gedung gereja.
Dalam buku baptisan pertama itu, gereja Santo Yusuf Cirebon mencatat baptisan pertama pada tahun 1836, artinya usia gereja paroki sekitar 187 tahun di tahun 2023.
BACA JUGA : Keren! 12 Brand Lokal Indonesia Tampil Memukau di Internasional Moscow Fest Edition
Artinya, mula Gereja Katolik berbarengan dengan ditandai masuknya agama Kristen Katolik di Cirebon pada tahun 1836.
Namun, apabila berpatokan pada diresmikannya gedung gereja, maka di tahun 2003 usianya sekitar 125 tahun.
Perlu diketahui bahwa, bangunan gereja Santo Yusuf Cirebon merupakan salah satu benda cagar budaya yang dimiliki Kota Cirebon.
Genap saat berusia 1 abad di tahun 178 gedung gereja diperluas, sebab saat itu jemaah gereja yang kian meningkat. Sehingga gereja Santo Yusuf Cirebon kini memiliki daya tampung sebanyak 1000 jamaah dari sebelumnya hanya ratusan jemaah.
Bangunan asli gereja Santo Yusuf Cirebon yaitu mulai dari pintu, kunci pintu, bentuk bangunan depan, ornamen, sampai dengan perbatasan tempat duduk menuju altar.
Gereja ini dibangun, sebagai sebuah hadiah ungkapan kasih dari pengusaha gula ternama Louis Theodere Gonsalves di Cirebon *
