Tragis Seorang Ayah bunuh Anak Kandungnya Karena Hawa Napsu

JABAR EKSPRES – Kediri, 18 Juli 2023 Sebuah tragedi mengguncang warga Desa Banggle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, ketika seorang ayah berinisial S, dengan tega, mengambil nyawa putrinya, DL, yang baru berusia 20 tahun. Aksi mengerikan ini akhirnya membuat polisi menangkapnya.

AKP Rizkika Atmadha Putra, Kasat Reskrim Polres Kediri, mengungkapkan bahwa penangkapan S tidak berlangsung mudah. S saat itu berusaha melarikan diri, dan polisi terpaksa mengambil tindakan tegas untuk menghentikannya.

Fakta-fakta dalam kasus ini sangat mengguncangkan. Kronologi pembunuhan yang diuraikan oleh Rizkika mengungkapkan bahwa saat rumah sedang sepi, S melakukan aksinya. Pada Rabu, 5 Juli 2023, sekitar pukul 21.00 WIB, saat DL baru saja pulang dari tempat kerjanya, S dengan tiba-tiba menyerangnya di kamarnya.

DL berteriak, berusaha melawan, namun, itu tidak menghalangi S untuk mencekik putrinya. Sayangnya, dalam pergumulan itu, DL terpeleset dan mengalami luka pada bagian ubun-ubunnya. S bukannya menghentikan aksinya, malah membawa DL yang pingsan ke kamar mandi.

Di kamar mandi itulah aksi yang lebih mengerikan terjadi. Ketika DL tak sadarkan diri, ayah yang seharusnya melindunginya justru melakukan perbuatan tak terhormat, mencabuli anaknya sendiri. Bahkan, ketika memastikan DL masih bernapas, S dengan kejam mencoba untuk membunuhnya dengan cara mencelupkan kepala korban ke dalam air.

Setelah yakin bahwa putrinya sudah tidak bernyawa, S mengambil sebuah karung dan memasukkan jenazah DL ke dalamnya. Hati nuraninya telah mati, S bahkan tidak segan-segan merampas harta milik korban sebelum membuangnya di sekitar Arca Totok Kerot, Kabupaten Kediri, yang kemudian ditemukan oleh warga pada Sabtu, 8 Juli 2023.

Upaya pelarian S setelah melakukan kejahatan ini membuat polisi bekerja keras untuk mengejarnya selama dua hari sebelum akhirnya berhasil menangkapnya di Tulungagung. Aksi polisi yang tegas terukur harus dilakukan agar pelaku tidak lagi bisa menghindar dari keadilan.

Motif kejahatan yang mengerikan ini ternyata dipicu oleh rasa sakit hati S terhadap putrinya sendiri. Polisi menemukan bahwa S seringkali dihina oleh DL, dan dendam yang meruncing akhirnya mendorongnya untuk menyiksa dan membunuh sang anak.

Tinggalkan Balasan