JABAR EKSPRES- Pulau La Palma, Spanyol, mengalami kebakaran yang meluluhlantakkan sekitar 3.600 hektar lahan dan hutan selama akhir pekan, demikian yang diungkapkan kepala provinsi setempat, Sergio Rodriguez, pada Senin (17/7).
Kebakaran yang pertama kali terjadi pada Sabtu telah memaksa 4.200 warga untuk mengungsi dari rumah mereka. Namun, pada malam Minggu (16/7), sekitar 2.000 orang di antaranya telah diperbolehkan untuk kembali ke rumah mereka.
Rodriguez menyatakan bahwa cuaca membaik pada malam Minggu, tetapi dalam wawancara dengan stasiun televisi Antena3, ia menyampaikan bahwa kebakaran tersebut masih terus berlanjut dan belum dapat dikendalikan.
Baca juga: Kasus Kebakaran Gedung K-Link Tower Masih dalam Tahap Penyelidikan Polisi
Wilayah-wilayah yang paling mengkhawatirkan adalah sekitar Tijarafe dan Taman Nasional Caldera Taburiente.
Dalam upaya pemadaman kebakaran tersebut, sebanyak 500 pemadam kebakaran dan 10 pesawat telah dikerahkan.
Selama kebakaran menyapu sebagian besar kawasan hutan yang biasa disebut “Pulau Hijau,” banyak rumah dan tempat usaha yang juga menjadi korban amukan api.
Salah seorang warga, Nancy Castro, mengalami kehancuran rumah, toko kelontong, dan kebun anggurnya oleh api pada hari Senin dan menyatakan rasa terguncangnya kepada media lokal Canarias7.
“Asuransi mungkin akan memberi kami ganti rugi, tetapi 25 tahun kerja keras telah hilang, dan tidak ada yang dapat mengembalikannya kepada kami. Ini seperti kutukan… La Palma masih belum pulih dari bencana letusan gunung berapi pada tahun 2021, dan sekarang kami menghadapi bencana ini. Secara emosional, ini sangat berat,” ungkap Castro.
Dia juga menyebutkan tentang letusan gunung berapi sebelumnya yang terjadi pada tahun 2021 selama 85 hari dan menyebabkan kerusakan senilai 946 juta dolar AS (sekitar Rp14,2 triliun), serta menghancurkan setidaknya tiga ribu bangunan menurut data resmi pemerintah.
La Palma adalah pulau kecil yang termasuk dalam Kepulauan Canaria di Atlantik, dengan jumlah penduduk sekitar 83.500 jiwa.
Meskipun angin kencang dan gelombang panas diyakini telah menyebabkan kebakaran, polisi masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran, dan satu dari dugaan yang muncul adalah bahwa api tersebut terkait dengan perayaan api unggun di alam bebas.