JABAR EKSPRES – Hipertensi atau yang sering disebut juga sebagai tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis yang ditandai dengan tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam arteri.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang umum di seluruh dunia dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak diobati dengan tepat.
Baca juga: 5 Manfaat Teh Hitam, Perlindungan Terhadap Kanker!
Hipertensi dapat terjadi ketika tekanan darah sistolik (tekanan saat jantung berkontraksi) melebihi 140 mmHg dan tekanan darah diastolik (tekanan saat jantung beristirahat di antara kontraksi) melebihi 90 mmHg.
Biasanya, tekanan darah diukur dalam bentuk rasio, seperti 140/90 mmHg. Namun, setiap individu dapat memiliki angka yang berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, dan riwayat medis.
Penyebab utama hipertensi adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang tidak seimbang, konsumsi garam berlebihan, kebiasaan merokok, kelebihan berat badan atau obesitas, serta kurangnya aktivitas fisik.
Selain itu, faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam perkembangan hipertensi. Beberapa kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal, gangguan hormon, atau penyakit tertentu, juga dapat menyebabkan hipertensi.
Meskipun hipertensi sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas pada awalnya, beberapa orang dengan tekanan darah tinggi dapat mengalami gejala seperti sakit kepala, pusing, sesak napas, kelelahan, dan nyeri dada.
Namun, gejala ini tidak selalu konsisten dan sering kali diabaikan, sehingga hipertensi sering disebut sebagai “pembunuh diam” karena dapat merusak organ vital seperti jantung, otak, ginjal, dan mata tanpa disadari.
Pengobatan hipertensi terdiri dari langkah-langkah perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan. Perubahan gaya hidup yang dianjurkan antara lain adalah menjaga berat badan ideal, mengadopsi pola makan sehat dengan mengurangi konsumsi garam dan makanan olahan.
Meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran, serta menjalani aktivitas fisik secara teratur. Selain itu, menghindari merokok dan mengurangi konsumsi alkohol juga sangat penting dalam mengontrol hipertensi.
Jika perubahan gaya hidup tidak cukup efektif untuk menurunkan tekanan darah, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan antihipertensi. Obat-obatan ini dapat beragam, termasuk diuretik, beta-blocker, ACE inhibitor, angiotensin II receptor blocker, dan calcium channel blocker.