JABAR EKSPRES – Kabar duka kematian tragis yang menimpa korban mutilasi di Sleman, Yogjakarta Redho Tri Agustian (20), diterima keluarganya di Pangkalbalam, Pangkal Pinang dengan penuh kesedihan. Hal ini karena sebelumnya ada kematian yang tak kalah tragis dikeluarga tersebut, yakni kematian kakak Redho.
Redho merupakan anak terakhir dari 3 bersaudara dari Abdullah (62) ayah korban. Kematian Redho merupakan kehilangan kedua dari keluarga tersebut, setelah sebelumnya kakak Redho yang bernama Tomi juga mengalami kematian tragis yakni meninggal karena kecelakaan, sebelum Redho menjadi korban mutilasi di Sleman.
Namun kejadian itu sudah belasan tahun yang lalu, tepatnya saat Redho masih duduk dibangku sekolah dasar, sedang kakaknya Tomi yang merupakan anak kedua Abdullah menginggal saat masih di bangku SMP.
Abdullah mengaku membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengikhlaskan kematian Tomi, sedangkan sekarang kembali terulang kejadian yang tak kalah tragis dari kehilangan anak tengahnya itu.
Baca juga : Polres Bogor Ungkap Motif Pelaku Mutilasi Koper Merah
Meski hasil DNA dari pemeriksaan potongan tubuh yang ditemukan belum keluar, namun Abdullah mengaku menerima apapun hasilnya nanti, bahkan hasil terburuk sekalipun.
Sementara untuk mengurus proses pemakaman dan proses hukum terhadap kematian Redho, Abdullah telah menyerahkannya pada anak sulungnya Rian yang juga kakak dari Redho. Rian diketahui telah berada di Yogjakarta untuk menangani berbagai masalah terkait kematian adeknya tersebut.
“Kami hanya pasrah, menunggu saja di rumah,” ujar Abdullah kepada wartawan, senin (17/7)
Redho merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang menjadi korban mutilasi. Peristiwa ini terbongkar setelah ada laporan kehilangan orang di Polsek Kasihan Yogyakarta yang dicocokan dengan penemuan potongan tubuh pada Rabu (12/7).
Potongan tubuh berupa dua kaki dan satu tangan itu ditemukan oleh seorang warga yang sedang memancing di area Jembatan Kelor, Kalurahan Bangunkerto, Kapanewon Turi. Setelah itu polisi melakukan penelurusan lagi dan menemukan potongan tubuh lainnya yakni berupa potongan daging.
Baca juga : Pelaku dan Korban Mutilasi Tinggal Satu Apartemen, Polisi Bakal Libatkan Psikolog untuk Dalami Pemeriksaan