JABAR EKSPRES – Sebanyak 13 mayat telah dievakuasi dari terowongan yang terendam di Korea Selatan.
Insiden ini mengakibatkan kematian sekitar 40 orang di bagian tengah negara tersebut.
Terowongan tersebut terendam oleh air lumpur akibat hujan deras yang mengalir ke jalan bawah tanah.
Sekitar 15 kendaraan, termasuk sebuah bus, terjebak dalam kejadian ini ketika sungai di kota Cheongju meluap, demikian diungkapkan oleh pejabat.
BACA JUGA: Hujan Lebat di Korea Selatan, 7 Tewas, 3 Hilang, dan Ribuan Dievakuasi
Pemerintah telah menyusun tim penyelamat yang terdiri dari hampir 900 anggota untuk menangani situasi di dalam terowongan.
Namun, jumlah orang yang hilang dan belum ditemukan masih belum jelas.
Selain itu, hujan deras yang terus berlanjut telah menyebabkan kematian sedikitnya 40 orang, dengan peringatan hujan lebat yang masih berlaku di berbagai wilayah negara tersebut.
Akibat longsor dan banjir, lebih dari 10.000 orang telah dievakuasi dalam seminggu terakhir.
Lebih dari 200 rumah dan sekitar 150 jalan mengalami kerusakan atau hancur di seluruh negeri.
Selain itu, sekitar 28.607 orang masih belum mendapatkan pasokan listrik, menurut kementerian dalam negeri dan keselamatan Korea Selatan.
Wilayah tengah dan selatan Korea Selatan mengalami kerusakan yang paling parah akibat bencana ini.
Administrasi Meteorologi Korea telah mengumumkan bahwa daerah selatan mengalami curah hujan mencapai 3 cm per jam.
Peringatan telah dikeluarkan bahwa beberapa wilayah dapat menghadapi hujan hingga 20 cm pada hari Selasa.
BACA JUGA: Meksiko Bakal Usut Tuntas Penembakan yang Menewaskan seorang Wartawan di Kota Wisata Acapulco
Hujan deras yang terus melanda Korea Selatan selama tiga hari berturut-turut telah mengakibatkan bencana tanah longsor dan meluapnya bendungan.
Pemerintah daerah juga telah mengeluarkan perintah evakuasi kepada lebih dari 7.000 orang pada berbagai waktu untuk menjaga keselamatan mereka.