Alasannya, kata Rosi, karena melihat banyak siswa-siswa yang dikirimkan sekolah ke Tiongkok. Bahkan salah satu saudaranya memberangkatkan anaknya melalui program yang dikelola pelaku. Ia pun ingin anaknya bisa sukses bersekolah di luar negeri.
“Ada saudara saya sudah ada ikut program dia (pelaku) dengan iming-iming agen ini bisa mengurus anak-anak kami, menjamin keamanannya selama di sana, termasuk persiapan anak kami sekolah, mulai dari bahasa dan pelajarannya agar bisa mengikuti standard di sana,” kata Rosi.
Lebih lanjut, Rosi pun mengungkapkan hasil interogasi terhadap terduga pelaku penipuan tersebut di Polda Jabar. Berdasarkan keterangannya, uang yang telah diterima dari para orang tua siswa disalahgunakan oleh terduga pelaku yang diketahui berprofesi sebagai guru tersebut.
Padahal, kata Rosi, sejumlah uang yang dikirimkan para orang tua bertujuan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak mereka di China. Namun, mereka pun tidak habis pikir bahwa uang tersebut justru digunakan oleh pelaku untuk kebutuhan pribadi termasuk membayar Pinjol dan judi bola.
Hingga saat ini, kasus itu pun menjadi sorotan sejumlah pihak khususnya di Kota Bandung. Pasalnya, tak sedikit orang tua yang menyekolahkan anaknya ke China agar nantinya bisa mendapatkan kesempatan kuliah di negara Tirai Bambu tersebut dengan lebih mudah.
Akan tetapi, puluhan orang tua tersebut kini merasa dikhianati oleh oknum guru yang sebelumnya mereka percaya. Adapun kerugian yang dialami oleh puluhan orang tua sisywa itupun beragam, namun total kerugian diperkirakan mencapai Rp5 miliar. (*)