Menurutnya, bak penampungan itu pernah diperbaiki agar tidak melimpas ke rumah warga. Tapi hanya di pasang fiber.
‘’RT tidak pernah diajak mediasi hanya Rw saja. Saat itu dihadiri pihak pabrik dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi dan Satgas Citarum, kami warga yang berdekatan dengan tembok penampungan tidak diajak,’’ kata dia.
Kan ini mah sata tidak tahu solusinya seperti apa, sementara letak bak penampungan berada di atas tidak di bawah seperti pada umumnya pabrik,’’ ujarnya.
Sementara itu, menurut informasi lainnya, pihak pabrik sempat menawarkan uang kadedeuh kepada warga sebesar Rp 15 juta. Namun ditolak oleh warga.
‘’Warga menolak. warga hanya minta pihak pabrik pindahkan kolam limbahnya tidak harus di atas yang pososisinya sampai melewati genting rumah warga,’’ pungkasnya (yan).