JABAR EKSPRES- Prancis mengikuti langkah Inggris dengan mengirimkan rudal jelajah jarak jauh ke Ukraina. Pemerintah Prancis mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan rudal dengan jangkauan 250 km, yang memungkinkan pasukan Ukraina untuk menyerang pasukan dan jalur pasokan Rusia di belakang garis depan perang.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan bahwa ia telah memutuskan untuk meningkatkan bantuan militer kepada Ukraina agar dapat melancarkan serangan balasan terhadap Rusia.
Pernyataan ini disampaikan saat Macron berada di Lithuania untuk menghadiri pertemuan puncak aliansi NATO yang terdiri dari 31 negara.
Macron menolak mengungkapkan jumlah rudal yang akan dikirimkan ke Ukraina, namun sebuah sumber diplomatik Prancis mengungkapkan bahwa sekitar 50 unit rudal SCALP dari produsen peluru kendali Eropa, MBDA, akan dikirimkan.
Baca juga: Bantuan Militer NATO untuk Ukraina, Rusia: Perang Dunia Ketiga Semakin Dekat!
Rudal-rudal ini akan diambil dari berbagai depot militer Prancis. Sebelumnya, Prancis telah memasok Ukraina dengan rudal anti-pesawat Mistral dan rudal anti-udara jarak pendek Crotale.
Ukraina telah meminta rudal jelajah jarak jauh ini selama berbulan-bulan, namun Amerika Serikat sebagai pemasok utama masih belum menyetujui pengiriman rudal jenis ini ke Ukraina.
Pada bulan Mei, Inggris mengumumkan bahwa mereka sedang memasok Ukraina dengan rudal Storm Shadow yang diproduksi oleh MBDA, yang versi Prancisnya dikenal sebagai SCALP. Rudal ini memiliki jangkauan sekitar 250 km, tiga kali lebih jauh dari kapasitas rudal yang dimiliki Ukraina saat ini.
Rudal-rudal tersebut akan dimuatkan pada pesawat-pesawat tempur Ukraina yang merupakan buatan Rusia, demikian disampaikan oleh sumber militer Prancis. Sumber tersebut menegaskan bahwa penggunaan rudal ini akan proporsional dan bukan merupakan tanda eskalasi perang.
Baca juga: Ukraina Bakal Mendapatkan Bantuan Rudal Cluster Munitions dari Amerika
Dia juga mengingatkan bahwa Rusia sendiri menggunakan rudal jelajah dengan jangkauan ribuan kilometer. Tujuan dari pengiriman rudal ini adalah untuk memberikan Ukraina kemampuan menyerang di belakang garis depan Rusia dan menghadapi target yang lebih tangguh.
Macron menyatakan bahwa pengiriman rudal jelajah jarak jauh ini sesuai dengan kebijakan Prancis dalam membantu Ukraina mempertahankan wilayahnya. Dia juga menyiratkan bahwa Prancis telah menerima jaminan dari Ukraina bahwa rudal ini tidak akan digunakan di wilayah Rusia.