Baca juga : Peristiwa Besar yang Pernah Terjadi di Bulan Muharam, Ada Yang Hingga Kini Masih Diperingati
Dasar melakukan puasa tasua dan Asyura terdapat dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasai: Rasulullah melaksanakan puasa di bulan Muharram setelah bulan Ramadhan. Kemudian Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa Muharram.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya Muharram adalah bulannya Allah yang di dalamnya tepat menjadi hari bertobat umat Islam atas dosa-dosa yang terdahulu”.
Dasar kedua, adalah hadits yang diriwayatkan dari Imam Muslim dari Abi Qatadah, bahwa ketika Rasulullah ditanya oleh sahabatnya tentang puasa Asyura. Nabi kemudian menjawab “Puasa Asyura dapat melebur dosa satu tahun sebelumnya.”
Sementara ada juga hadits yang diriwayatkan Imam Baihaqi, Dimana didalamnya disebutkan bahwa Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa di tanggal 9 dan 10 Muharram dengan niat tidak menyamakan dengan ibadah sunah puasanya umat Yahudi.