JABAR EKSPRES – Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan menyebutkan bahwa generasi milenial dan generasi Z umumnya belum mau menekuni profesi petani sebagai pilihan pekerjaan utama.
Menurut Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan terdapat sejumlah alasan menyertai, misalnya pandangan bahwa menjadi petani kurang bergengsi, pekerjaannya berkotor-kotor, ketakutan gagal panen diakibatkan hama, dan butuh ketelatenan.
“Berdasarkan survei memang tidak banyak anak muda yang berminat. Mungkin mereka takut dengan berbagai tantangannya,” kata Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan di Ngamprah, dikutip JabarEkspres.com pada Selasa, 11 Juli 2023.
BACA JUGA: Rasionalisasi APBD Bandung Barat, Hengky: Kita Hemat Karena Memiliki Beban Pinjaman Rp170 M
Jika melihat pada era 80-an, lanjut Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, di pedesaan orang tua mengikutsertakan anak-anaknya untuk membantu mengerjakan pertaniannya. Ketika ekonomi membaik, para orang tua melepas kewajiban anak untuk turut bersama mereka di sawah atau ladang.
Saat itu pula lah, kata orang nomor satu di Kabupaten Bandung Barat tersebut, generasi baru berjarak dengan pertanian, dan semakin sulit untuk terlibat dalam sektor ini. Dampaknya bisa dilihat.
BACA JUGA: 392 Calon Jemaah Haji Kloter 1 Dilepas Bupati Hengky Kurniawan
“Berbeda sekali. Akan tetapi ini butuh regenarasi, jadi jangan baru kembali turun ke sawah ketika tidak tersedia pekerjaan lain. Penghasilan bertani cukup untuk kehidupan bersama keluarga,” katanya.
Sebenarnya, Hengky Kurniawan mengaku tidak berharap generasi milenial yang tertarik pada pertanian untuk menjadi petani sepenuhnya. Jika memang tidak tertarik, dia bisa memanfaatkan ilmu dasar pertanian, setidaknya untuk bertani dalam skala kecil dan memenuhi kebutuhannya sendiri.
Namun ia mengingatkan, banyak persoalan akan muncul jika milenial tidak tertarik bertani. Tentu, yang paling besar adalah persoalan pangan, karena daerah akan kesulitan memenuhi kebutuhannya sendiri.
Selain itu, kata Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan lahan-lahan warisan petani di desa-desa, akan cenderung dijual dan beralih fungsi, jika anak-anak mereka tidak mau menjadi petani.
“Sekarang jumlahnya sedikit, di Bandung Barat hanya ada 16 orang. Akan tetapi dengan jumlah saat ini, diharapkan bisa berdampak terhadap pangan yang sehat dan pangan yang aman,” kata Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan memungkasi. (Mg5)