JABAR EKSPRES, BANDUNG – Iming-iming bunga deposito besar jadi penyebab banyaknya kasus penipuan yang menimpa masyarakat Kota Bandung. Ketidaktahuan dan awamnya warga akan legalitas koperasi, jadi celah bertahannya koperasi bodong tersebut.
Dalam hal ini Pengawas Koperasi Ahli Muda Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kota Bandung, Erna Abdillah menuturkan, masyarakat tidak boleh terlena tentang produk yang ditawarkan oleh koperasi tersebut.
Cari informasi terlebih dahulu terkait jumlah keseluruhan anggota, nomor badan hukum, alamat kantor, pengurus dan jenis usahanya. Hal tersebut agar kecil kemungkinan masyarakat tertipu oleh koperasi bodong.
BACA JUGA : Cegah Penyebaran Wabah Antraks, Pemkot Perketat Distribusi Hewan Masuk ke Wilayah Kota Bandung
“Karena banyak oknum yang memanfaatkan koperasi untuk dibuat menjadi usaha pribadi demi keuntungan sendiri,” ujar Ema, Senin 10 Juli 2023
Selain itu, Ema menjelaskan, banyak masyarakat yang tergiur akan bunga deposito yang tinggi. Padahal dalam peraturan disebutkan, bunga deposito perbulan telah ditetapkan sebanyak 3 persen.
“Kita harus sangat-sangat selektif. Bunga deposito saja cuma 3 persen. Kalau di atas 2 apalagi 3 persen per bulan, tinggalkan saja. Itu sudah terindikasi sebagai penipuan,” katanya
Dirinya menyebutkan, kini di Kota Bandung terdapat sekitar 718 koperasi yang aktif. Namun yang terdaftar sebenarnya mencapai 2.442 koperasi. Hal tersebut bisa di cek di laman nik.depkop.go.id untuk validasi.
BACA JUGA : Gempa Bumi Tektonik M4,0 Berpusat di 88 KM Barat Daya Kabupaten Bandung, Terasa Hingga Wilayah Ini
Di lain hal, masih banyak koperasi yang mampu membantu dalam menstabilkan ekonomi. Rukun Ikhtiar jadi salah satu koperasi yang sudah berdiri sejak tahun 1930 dengan total anggota sebanyak 1.800.
“Salah satu contoh koperasi berhasil di Kota Bandung yang anggotanya mencapai 18.000 orang berasal dari masyarakat yakni Koperasi Rukun Ikhtiar,” ungkap Erna.
“Prinsip koperasinya masih dijaga, anggotanya juga benar-benar punya rasa memiliki. Sehingga mereka bayar tepat waktu. Perekonomian anggotanya juga bisa dibilang stabil dan makmur,” tambahnya
Selain itu koperasi besar dengan aset terbanyak ada pada Koperasi Karyawan PT. Biofarma. Nilai aset tersebut mencapai Rp 250 miliar.