Wabah Enterovirus, Virus Mematikan Serang Bayi Eropa, Gejala yang Perlu Diketahui

Echovirus dapat menyebar melalui kotoran atau udara yang terhirup, dan biasanya di temukan dalam sistem pencernaan. Sebelumnya, pejabat kesehatan di Inggris melaporkan peningkatan kasus yang tidak biasa dari miokarditis parah atau radang jantung pada 10 bayi yang terinfeksi oleh enterovirus lain yang di sebut coxsackievirus. Setidaknya satu bayi meninggal akibatnya.

Musim panas di kenal sebagai musim penyebaran enterovirus yang mematikan ini, seperti yang terjadi saat ini pada bayi-bayi Eropa. Meskipun di Amerika Serikat, jumlah kasus enterovirus masih sedikit, terutama di kalangan anak-anak, yang umumnya mengalami gejala ringan seperti demam, batuk, bersin, atau sakit tenggorokan dan pulih tanpa masalah yang serius.

Baca juga :  Mengatasi Kolesterol Tinggi dengan Rempah-rempah, Kolesterol Turun Secara Alami!

Namun, kasus-kasus virus mematikan yang serang bayi di Eropa ini telah memicu peringatan bagi dokter anak dan keluarga yang memiliki bayi baru lahir untuk menyadari potensi bahaya enterovirus ini. “Sistem kami siaga tinggi,” kata Buddy Creech, seorang dokter penyakit menular anak di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee. Meskipun kasus sepsis enteroviral neonatal jarang terjadi secara historis, pandemi telah mengubah semua aktivitas virus, dan kita harus waspada terhadap kemungkinan lonjakan enterovirus yang lebih besar pada musim panas ini.

Buddy Creech menambahkan, “Bayi-bayi yang baru lahir biasanya terpapar enterovirus dalam beberapa hari atau minggu pertama atau dua kehidupan mereka, dan alasan mengapa mereka sangat sakit karena virus ini belum sepenuhnya di pahami.”

Tinggalkan Balasan