JABAR EKSPRES – Seorang pengamat politik, Ujang Kamarudin, menganggap bahwa pertemuan antara Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar merupakan pertanda kuat bahwa Ketua Umum PKB tersebut akan mendampingi Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2024 yang akan datang.
Ujang juga membuat prediksi bahwa pertemuan politik tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan dan komunikasi antara Partai Gerindra dan PKB.
“Kemarin ke Cak Imin, itu sesuatu yang bagus. Kelihatannya ingin mempererat jalinan komunikasi dan koalisi yang sudah dibangun antara Prabowo dan Cak Imin,” kata Ujang kepada pojoksatu.id, Senin, 10 Juli 2023.
Pertemuan antara keduanya dianggap sebagai langkah positif untuk menentukan siapa yang layak menjadi calon Wakil Presiden Prabowo Subianto.
“Tentu positif- positif saja kalau mereka saling mempererat kembali. Bisa jadi bahwa itu adalah sinyal prabowo memberikan ruang kepada Cak Imin untuk menjadi cawapresnya,” ujarnya.
Oleh karena itu, Ujang menyatakan bahwa jika Prabowo memilih calon Wakil Presiden di luar koalisi, maka ada risiko kegagalan Prabowo dalam pencalonan presiden. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kursi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) akan kurang dari 20 persen.
“Karena kalau Prabowo cawapresnya orang lain, Cak Imin pasti gak mau. Pasti lari. Karena kalau Cak Imin lari, PKB lari, Prabowo harus cari koalisi lagi untuk bisa nyapres karen akan kurang 20 persen,” ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo sempat mengatakan bahwa dirinya tidak akan terburu-buru dalam menentukan cawapresnya.
Menurutnya, calon wakil presiden tersebut akan dipilih melalui proses musyawarah dengan partai koalisi serta melalui diskusi dengan para pimpinan partai.
“Kita harus tenang, arif, tidak boleh gegabah dan sembrono. Kita jalankan dengan baik, kita diskusikan dan buka hubungan baik dengan siapapun,” kata Prabowo dalam keterangannya, Senin, 10 Juli 2023.
BACA JUGA: Prabowo Berjanji Bakal Lakukan Ini Jika Ia Menjadi Presiden Indonesia 2024
Menteri Pertahanan ini juga mengakui bahwa meskipun dia telah melakukan pertemuan dengan beberapa pemimpin partai, termasuk yang terbaru dengan Ketua Umum Partai PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.