Dengan demikian, ia mengaku tidak dapat memenuhi nafkah bagi istri dan keempat anaknya. Kemudian ia mengaku terakhir bekerja di tambang di daerah Sukabumi dan berhenti pada tahun 2012.
Sejak berhenti sebagai pekerja tambang, ia mengaku sempat melakoni berbagai macam profesi. Namun tak dijelaskan secara pasti profesi apa saja yang pernah dilakoninya. Lantaran tak ada pemasukan, istrinya yang bekerja sebagai guru les SD terpaksa melakoni profesi sebagai buruh cuci. Terlebih, kontrakan yang ditinggali anak dan istrinya sudah menunggak tiga bulan.
Kapores Cimahi AKBP Aldi Subartono pun langsung datang dan memberikan bantuan sosial sebagai bentuk tindaklanjut dari laporan tersebut.
Pj Sekda Kota Cimahi Maria Fitriana melalui Lurah Cibabat Faisal mengatakan, keluarga Yedi Salam sudah sejak lama mendapat berbagai program bantuan sosial dari pemerintah. Bahkan sejak program bantuan Covid-19 digulirkan.
“Selain sudah tersentuh program bantuan dari Kemensos, Dinsos, yang bersangkutan juga diikutsertakan dalam kegiatan tiga program unggulan salah satunya padat karya. Artinya RT dan RW juga tidak mengenyampingkan kondisi keluarga tersebut,” kata Faisal di ruang kerjanya saat dimintai keterangan oleh JabarEkpsres.com pada Selasa, 4 Juli 2023.
Menurut Lurah Faisal, ada beberapa program bantuan sosial pemerintah yang diterima oleh keluarga Yedi Salam. Di antaranya yakni jaminan Kartu Indonesia Sehat (KIS) terhadap empat anggota kelurganya yang didanai oleh APBD.
Kedua bantuan Covid-19 berupa bahan pokok dan uang tunai. Ketiga sudah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai calon penerima bantuan BPNT dan PKH.
“Sebetulnya pemerintah sudah hadir sejak lama untuk keluarga tersebut. Saat kami konfirmasi ke yang bersangkutan, ternyata bukan kelaparan, namun ingin difasilitasi pekerjaan untuk suaminya. Tapi yang santer informasinya, yang bersangkutan lapor karena kelaparan,” kata Faisal menambahkan.
Hingga saat ini, kisah pilu keluarga Yedi Salam yang sempat mengaku kelaparan hingga mengadu pada pihak Lapor Pak Kapolres Reborn tersebut masih menjadi perbincangan hangat masyarakat setempat. Bahkan pihak kepolisian pun diapresiasi karena dinilai cepat tanggap. (*)