JABAR EKSPRES – Pendudukan militer Israel di Tepi Barat Palestina makin menjadi-jadi. Intensitas kekerasan yang dilakukan pasukan Israel pun terhadap orang-orang Palestina di Jenin pun sudah melanggar hukum internasional.
Bagaimana tidak, operasi militer Israel juga menyasar rumah sakit, petugas medis, dan unit ambulans.
Militer Israel tak hanya mengepung kamp pengungsi, namun juga menggerebek Rumah Sakit Umum Jenin.
Aksi penggerebekan pasukan Israel di Rumah Sakit Umum Jenin itu juga disertai tembakan hingga menyebabkan tiga orang terluka.
BACA JUGA: 8 Orang Palestina Tewas dan Puluhan Luka-Luka Akibat Operasi Militer Israel Terbaru di Tepi Barat
Tidak hanya Rumah Sakit Umum Jenin, namun Rumah Sakit Ibnu Sina pun tak luput dalam aksi penggerebekan pasukan Israel tersebut.
Semua hal tersebut merupakan keterangan dari Menteri Kesehatan Palestina May al-Kaila.
“Agresi ini merupakan penghinaan terhadap hukum internasional dan menunjukkan desakan untuk membunuh (warga Palestina),” kata May al-Kaila, dikutip oleh JabarEkspres.com dari Middle East Eye, Rabu, 5 Juli 2023.
Pasukan Israel juga menargetkan rumah sakit umum dengan tabung gas air mata pada Selasa sore, menurut media lokal, dengan video yang menunjukkan orang-orang melarikan diri dari fasilitas tersebut saat asap mengepul di sekitar gedung, dilansir dari Middle East Eye.
BACA JUGA: Türkiye Mengecam Keras Aksi-Aksi Brutal Militer Israel di Jenin Palestina
Operasi militer Israel di Tepi Barat Palestina menewaskan 8 orang Palestina.
Di samping itu, pun sebanyak 80 orang Palestina mengalami luka-luka dalam serangan militer Israel di Tepi Barat Palestina.
“Narasumber keamanan Palestina menuturkan kepada Xinhua bahwa pasukan Israel menyerbu kota itu dari berbagai penjuru, mengepung kamp, menguasai beberapa bangunan dan rumah penduduk, serta mengerahkan penembak jitu di atas atap,” dikutip dari Antara, Rabu, 5 Juli 2023.
Intensitas serangan militer Israel makin meningkat berupa pengerahan pasukan berskala besar ke Jenin dan kamp pengungsi.
Menurut otoritas Palestina, serangan besar-besaran pasukan Israel itu merupakan yang terbesar dan “paling kejam sejak 2002”.