Tim Pengawas Haji Sebut Jumlah Nakes Haji 2023 Belum Optimal

JABAR EKSPRES – Ade Rezuki Pratama, anggota Tim Pemantau Haji DPR RI, mengatakan rasio tenaga medis (nakes) yang berprofesi sebagai dokter, apoteker, dan perawat dengan jumlah jamaah haji Indonesia (229.000) pada tahun 2023 belum optimal.

“Tenaga medis di Rumah Sakit Kesehatan Haji Indonesia kewalahan menangani jamaah haji yang sakit, terutama yang sudah lanjut usia. Saya tahu itu,” kata Ade mengutip dari Antara pada Selasa (4/7)

Selain itu, Ade mengatakan jamaah haji Indonesia juga menderita berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi bahkan demensia. Ia juga menekankan bahwa jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat telah mencapai 220 orang (per 29 Juni).

BACA JUGA : Ini Jadwal Lengkap dan Info Kepulangan Haji 2023

Oleh karena itu, Ade mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Agama (Kemenag), untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan jumlah tenaga kesehatan untuk penyelenggaraan haji di masa mendatang.

“Hal ini agar setiap kekhawatiran atau keluhan terhadap pelaksanaan ibadah haji nantinya dapat diinvestigasi dengan cepat dan tepat,” kata Ade.

Selain jumlah tenaga kesehatan, Ade juga menghimbau agar pasokan obat-obatan dioptimalkan.

BACA JUGA : Bareksrim Polri Naikan Status Dugaan Penistaan Agama Panji Gumilang ke Dalam Tahap Penyidikan

“Sebenarnya pemerintah melalui kementerian kesehatan sudah memprediksi sejak awal. Namun, ternyata ada beberapa kasus demensia dan kasus-kasus lain, dan pasokan obatnya pun semakin berkurang,” katanya.

Sementara itu, Adeh mengatakan tenaga kesehatan Indonesia tidak bisa membeli di Arab Saudi karena obat-obatan tertentu hanya tersedia di Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, obat-obatan harus diimpor langsung dari Indonesia.

“Dengan berpisahnya para petugas haji yang akan berangkat ke Mekkah, dan juga karena obat-obatan di sini mengandung psikotropika, maka kami berada dalam situasi yang sulit,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan